SLEMAN – Upaya Pemerintah Kabupaten Sleman mendorong penggunaan gas non subsidi terus digencarkan. Itu diawali dengan deklarasi oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dan Pertamina Jogjakarta.
Sayangnya ajakan untuk penukaran tabung gas LPG 3 kilogram dengan Bright Gas 5,5 kilogram ditangapi dingin Apartur Sipil Negara (ASN). Dalam deklarasi di Lapangan Pemkab Sleman ini dibarengi momen tukar tabung gas. PT Pertamina Jogjakarta menyiapkan satu pickup Bright Gas. Nyatanya, penukaran justru diminati warga biasa.
“Seharusnya ASN memang pakai Bright Gas agar gas melon tepat sasaran. Jadi penggunanya benar-benar warga membutuhkan tapi tergolong tidak mampu,” kata Sri Purnomo, kemarin (5/1).
SP, sapaannya berpesan kepada setiap kepala dinas jajarannya. Salah satunya dengan memberikan himbaun ke setiap ASN di bawahnya. Termasuk mengedukasi pentingnya gerakan subsidi tepat sasaran. Terlebih ASN sejatinya lebih mampu dibandingkan warga golongan miskin. “Pengawasan oleh kepala dinas dengan mengingatkan kepada anak buahnya. Malu kalau pakai subsidi padahal tergolong mampu,” katanya.
Salah satu warga penukar gas, Dwi Astuti, 30, mengaku lebih senang pakai Bright Gas. Alasan utama adalah ketersediaan tabung gas. Selama ini dia kerap kerepotan saat mencari tabung gas melon.
Untuk satu tabung gas melon biasanya habis dalam setengah bulan. Dipilihnya Bright Gas karena efisiensi. Dia beranggapan pengamanan dan aliran gas lebih optimal. Sehingga lebih awet dan tentunya tidak susah dicari.”Susah harus booking dulu kalu gas melon tapi sering kosong. Kalau yang warna pink malah sering lihat dan stoknya aman-aman saja,” kata ibu rumah tangga asal Murangan Sleman ini.
Dipilihnya ASN ternyata telah menjadi incaran lama Pertamina. Sales Executive LPG PT Pertamina Jogjakarta Raden Dorojatun Sumantri menuturkan ASN sebagai role model. Harapannya jika turut memakai maka turut menginspirasi masyarakat awam.
Mengenai penyediaan, Pertamina tengah menjalin kerjasama dengan koperasi. Sehingga bagi jajaran ASN tinggal mengambil dari koperasi pemkab. Program penukaran juga terdapat dua pilihan dengan satu tabung gas melon atau dua tabung gas melon.
“Kalau satu tabung gas melon kosong tambah biaya Rp 208 ribu, kalau dua tabung gas melon kosong hanya menambah sekitar Rp 100 ribu. Bisa didapatkan di agen, sub agen dan SPBU,” ujarnya.
Mengenai ketersediaan dia berani menjamin. Ini karena Bright Gas tergolong gas non subsidi. Sehingga penyediaan gas ini bukan tergolong kuota. Tergantung pada angka kebutuhan sehingga bisa memenuhi kapan saja. (dwi/din/mg1)