Provinsi ini memiliki banyak pulau. Di antaranya Pulau Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote dan Pulau Sabu. Kemudian Pulau Adonara, Solor, Komodo dan Pulau Palue.
NTT juga punya kekayaan alam yang melimpah. Rempah-rempah seperti kemiri dan asam asal NTT sejak zaman kolonial Portugis dan Belanda cukup terkenal mutunya. Dakwah ke provinsi di tenggara Indonesia dibarengkan dengan pengembangan unit usaha CDK. Kedua kegiatan tersebut berjalan beriringan dan saling mendukung.
“CDK memperluas dakwah sekaligus memperkuat kegiatan ekonomi lewat koperasi dengan sistem syariah,” kata Ketua Koperasi CDK Wagiyo Mahruf di kantor CDK di bilangan Pogung, Mlati, Sleman Minggu (21/1).
Produk rempah petani asal NTT itu dibeli oleh CDK. Selanjutnya didistribusikan ke kota-kota besar di Indonesia. Kemiri made in CDK itu telah merambah pasar di Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang dan lainnya.
Sekretaris Koperasi CDK Suhardi menambahkan, pengembangan unit usaha terus dilakukan. Demikian pula dengan perluasan pasar ke luar pulau. Baru-baru ini, CDK membidik pasar di Makasar, Sulawesi Selatan. Kemiri di Makasar belakangan diketahui langka di pasaran dan harganya melonjak.
Selain kemiri dan asam, rempah-rempah yang menjadi bidikan CDK adalah lada. Terutama lada dari Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Beratus-ratus tahun silam, lada dari Bangka telah mendunia. “Kami juga punya produk mete dan jamur tiram spesial,” imbuhnya.
Bertepatan dengan pengembangan pasar di Sumatera Selatan, CDK telah membuka kantor cabang di Palembang. Peresmian dilakukan Minggu 21 Januari 2018. Usai peresmian dilanjutkan dengan pelepasan tim Sahang ke Pangkal Pinang, ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Di sisi lain, konsolidasi internal CDK juga terus berjalan. Rencananya pada akhir Februari mendatang, CDK mengadakan rapat kerja nasional (rakernas) yang diikuti oleh seluruh anggota, simpatisan dan pengurus se-Indonesia. Rakernas dijadwalkan berlangsung dua hari 24-25 Februari 2018 di kawasan Kopeng, Salatiga.
Rakernas mengundang dua calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said dan Ganjar Pranowo. Keduanya diundang untuk memberikan pandangan terkait pembangunan Jawa Tengah ke depan. CDK berkepentingan karena banyak anggota CDK berada di Jawa Tengah.
“Persiapan rakernas sudah 90 persen. Tanjung perak tepi laut. Siapa suka boleh ikut,” ucap Ketua Panitia Rakernas CDK Sutrisno. Dikatakan, rakernas terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung bersama CDK. Prinsip keanggotaan CDK terbuka bagi siapa pun yang memiliki komitmen dan kesamaan pandangan dengan visi dan misi CDK. Mengembangkan dakwah dan memperkuat basis ekonomi umat. (*/kus/mg1)