Untuk Anak Usia 4-6 Tahun
SLEMAN-Bicara soal gizi selalu berkaitan dengan makanan apa yang diberikan orang tua untuk anaknya. Sayangnya banyak para ibu di DIJ tidak memperhatikan seberapa banyak porsi dan pembagian jumlah asupan seimbang untuk si kecil setiap hari. Gerakan yang dicanangkan pemerintah Pedoman Gizi Isi Piringku menjadi salah satu solusi untuk mengedukasi masyarakat terkait aturan porsi dan jenis makanan apa saja yang dibutuhkan si kecil.
“Dalam buku pedoman Isi Piringku ini dijelaskan porsi sekali makan besar untuk anak usia 4-6 tahun seperti 50 persen piring diisi buah dan sayur, 50 persen sisanya diisi karbohidrat dan protein (1/3 bagian protein, 2/3 karbohidrat),” ujar pakar nutrisi Seala Septiani dalam kegiatan bincang-bincang Isi Piringku, Rabu (14/2) di Westlake Resto.
Lebih lanjut Seala menjelaskan di depan para peserta ibu-ibu PKK dan guru PAUD, anak usia 4-6 tahun boleh makan 5 kali dalam sehari, 3 kali makan berat 2 kali snack. Ia juga mepresetasikan contoh menu sehat bergizi seimbang dalam sehari. Untuk sarapan dapat memilih roti keju+puding, snack pertama buah apel+susu kaya omega 3. Siang mengkonsumsi nasi+ikan sarden+bayam+tempe, snack kedua biscuit+susu kaya omega 3, dan untuk makan sore atau malam dapat mengkonsumsi nasi+sup kacang merah/brokoli/jamur.
Menurut Seala angka kecukupan gizi di Indonesia masih di bawah rata-rata. Banyak anak yang mengalami stunting (tubuh pendek) dan obesitas, termasuk di DIJ. Data profil kesehatan kota Jogja tahun 2015 terdapat 870 anak atau 0,5 persen dari seluruh anak dan balita di DIJ mengalami stunting tersebut.
“Hal ini juga disebabkan oleh jarangnya anak-anak mengkonsumsi susu dengan omega 3 yang tinggi alasannya para ibu takut anaknya mengalami kegemukan atau obesitas karena seringnya minum susu, padahal hanya perlu makanan penyeimbang saja,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan selain pedoman gizi seimbang juga diperlukan aspek pendukung lainnya seperti makan makanan yang beragam, perilaku hidup bersih, beraktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan normal.
Dalam kegiatan yang digelar oleh Danone Indonesia ini juga turut hadir GKR Bendara yang menjadi narasumber. Putri Sultan HB X ini menceritakan pengalamannya yang kesulitan dalam memberikan makanan dengan aneka sayuran kepada anaknya.
“Susah sekali ya untuk makan sayur, lihat brokoli, tomat, atau sayuran hijau lainnya sudah langsung menolak gak mau makan. Salah satu cara agar anak saya mau makan sayur adalah mengubah olahan sayur itu sendiri misal dengan saya buatkan nugget tempe yang sudah dicampur potongan brokoli,” tuturnya.
GKR Bendara juga sering menyuapi putrinya sambil bermain agar si kecil tidak fokus pada apa yang sedang dimakan sehingga tidak rewel bahwa ada sayuran di dalam menu makanannya.
Sementara itu dr Andyda Meliala selaku founder resourceful parenting Indonesia menghimbau kepada para ibu untuk aktif mengikuti kelas parenting dan bersama-sama mensosialisasikan edukasi gizi seimbang kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar Indonesia bergerak cepat dalam mewujudkan generasi emas di masa depan. Dalam kesempatan ini juga digelar demo memasak menu makanan sehat untuk anak. (ita/ong)