SEMENTARA ITU, DPD PAN Sleman menggelar rapat kerja daerah (rakerda) untuk menghadapi pemilu legislatif (pileg) 2019. Mereka akan fokus pada pemenuhan target 12 kursi di dewan. Saat ini baru 50 persen atau enam kursi yang baru terisi.
“Rakerda ini menjadi momen strategis partai yang akan menghadapi sebuah perhelatan besar. Saya optimistis sisa kuota yang belum terpenuhi akan terisi. Sebagai warga PAN Sleman saya berjanji akan potong tujuh ekor sapi kalau DPD PAN Sleman berhasil penuhi 12 kursi dewan,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais saat memberikan sambutan dalam Rakerda DPD PAN Sleman di salah satu hotel Jalan Magelang, Minggu (25/2).
Ketua MPP DPD PAN DIJ Sri Purnomo mengatakan, pileg 2019 akan berhasil jika didukung dengan kinerja yang baik dan kompak dari para calon. Sehingga apa yang menjadi target ketua DPD Sleman bisa tercapai.
Terkait partai-partai baru, SP, sapaannya, mengaku tidak terganggu karena PAN sudah menjadi partai yang sudah lama tampil dan sudah mematangkan jaringan. “Sama-sama punya kesempatan, tapi kami tetap optimistis,” tuturnya.
Ketua DPD PAN Sleman Sadar Narima pun mengatakan hal yang sama. Pihaknya akan berfokus untuk mensinergikan kekuatan mesin partai, calon legislatif, serta kader di legislatif dan eksekutif untuk mengoptimalkan suara.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPW PAN DIJ Nazarudin menyampaikan partainya akan fokus pada strategi dalam mendapatkan suara dengan sistem zonasi. Di Sleman ada 89 kelurahan, kondisi ini akan sulit mewujudkan perolehan suara kalau tidak menerapkan sistem zonasi.
“Ada tiga zonasi yang akan menjadi fokus para caleg. Zona satu adalah wilayah paling gemuk dengan potensi penyumbang suara paling banyak namun juga banyak potensi golputnya. Dalam zona ini seluruh caleg harus diturunkan dan berebut di zona satu,” jelasnya.
Sedangkan zona dua hanya beberapa caleg saja yang diturunkan karena menjadi wilayah dengan potensi suara sedang. Terakhir ada zona tiga, merupakan wilayah eksklusif karena hanya ada satu caleg saja. (ita/ila/mg1)