SLEMAN – Maraknya kasus skimming yang menimpa nasabah bank cukup menjadi perhatian Polda DIJ.

Kabid Humas Polda DIJ AKBP Yulianto mengatakan, ada beberapa laporan nasabah bank yang mengalami pengurangan saldo. Hanya, dia belum bisa memastikan jenis kasus yang dilaporkan tersebut masuk kategori skimming ATM atau bukan.

“Masih kami dalami. Ada laporan kehilangan uang di rekening secara tak wajar, tapi belum mengarah ke sana (skimming, Red),” katanya Minggu (18/3/2018).

Pengembangan penyelidikan di DIJ sebagai tindak lanjut kasus skimming yang ditangani Polda Metro Jaya, Jakarta. Sebab, para pelaku bukan saja menyasar nasabah bank di satu wilayah, tapi lintas daerah. Bahkan antarnegara. Jogjakarta menjadi lokasi yang disebut sebagai sasaran oleh pelaku.

Menurut Yulianto, para pelapor telah dimintai laporan Koran sebagai bahan penyelidikan. Sebagian besar pelapor adalah pegawai swasta. Nominal uang yang hilang dari rekening mereka beragam.

Untuk mencegah tindak kejahatan skimming, Yulianto mengimbau masyarakat selalu waspada saat menarik uang di boks ATM. Jika merasa tidak aman, maka segera pindah ke boks ATM lainnya. Karena sistem skimming ini menduplikasi data saat nasabah memasukan kartu ATM.

Dikatakan, pelaku menduplikasi data nasabah bank dengan menempelkan skimmer (alat pencuri data, Red) di mesin ATM. Data nasabah yang terekam pada alat itulah yang lantas dimanfaatkan pelaku untuk menguras rekening sasarannya. (dwi/yog)