JOGJA – Kompleks Yonif 403/WP di Jalan Kaliurang KM 6,5 Sleman pada 20-23 Maret ini akan dipenuhi ratusan pemuda. Mereka berasal dari 24 organisasi masyarakat (ormas) di DIJ, yang mengikuti kegiatan pembentukan kader bela negara.

“Peserta merupakan utusan dari sekitar 24 ormas” terang Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIJ Agung Supriyanto kemarin (20/3). Dirinya mencontohkan seperti ormas PP (Pemuda Pancasila), KNPI, ada lagi ormas Islam seperti dari Muhammadiyah, NU maupun ormas dari Katolik dan lainnya. Kegiatan tersebut, selain Kesbangpol DIJ juga diprakarsai oleh Kementrian Pertahanan RI.

Menurut Agung pembentukan kader bela negara bertujuan untuk menggembleng kader kader bangsa berjiwa nasionalisme. Kegiatan melibatkan sekitar 300 peserta, yang terdiri dari utusan masing – masing ormas di DIJ. Badan Kesbangpol DIJ hanya menjadi fasilitator kegiatan. “Anggarannya berapa, kami juga tidak tahu karena langsung dari pusat,” tuturnya.

DIJ dinilainya layak menggelar kegiatan tersebut karena kesadaran bela negara oleh masyarakat di DIJ selama ini cukup tinggi. “Pada kegiatan bela negara tahun 2017 kepesertaan dari DIY dalam mengikuti kegiatan hampir 100 persen,” katanya.

Salah satu ormas Pemuda Pancasila (PP) DIJ, yang mengirimkan utusan terbanyak dibandingkan ormas lainnya. Rata – rata setiap ormas mengirimkan 10 utusan tapi dari PP DIJ mengirimkan sebanyak 15 utusan.
Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP DIJ Faried Jayen Soepardjan mengaku mengirimkan 15 utusan. “Semua utusan yang kami kirim merupakan kader kader pilihan,” tegas dia.

Pria yang pernah mendapatkan awards sebagai tokoh muda penggerak pertama milenian pancasila dari Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) tersebut memandang pembentukan kader bela negara adalah keharusan. Menurut Ketua GM FKPPI itu bela negara sangat penting untuk dilakukan oleh setiap warga negara baik individu maupun utusan elemen masyarakat. “Karena bela negara salah satu cara memupuk sikap dan perilaku yang dijiwai warga negara dalam kecintaan kepada NKRI berdasarkan pada dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

Jayen juga berharap melalui kegiatan tersebut peserta mampu mendalami dasar – dasar kemampuan bela negara. Juga, akan tertanam jiwa nasionalisme di setiap kader. Diharapkan pula kader dapat lebih cinta tanah air dengan menjungjung tinggi persatuan, meyakini pancasila sebagai ideologi negara. “Dan pada akhirnya dapat mempunyai jiwa rela berkorban untuk bangsa dan negara,” katanya.

Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKPI DIJ itu juga berharap kegiatan pembentukan kader bela negara dapat terus dilakukan secara bertahap hingga pada akhirnya semua warga negara bisa mengikutinya.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut memberikan kontrak belajar sejumlah materi kebangsaan dengan pembicara dari tokoh – tokoh yang kompeten. Dimulai dari proses registrasi dan pengarahan peserta, Selasa sore (20/3). Pembukaan acara dilaksanakan Rabu pagi (21/3), satu rangkaian didalamnya mengulas tentang Kearifan Lokal oleh Pemprov DIJ. Kemudian tentang Wawasan Kebangsaan dari PPKP Kemhan Provinsi DIJ, tentang Kepemimpinan Berwawasan Bela Negara dari Danrem 072/PMK, tentang Tataran Dasar Bela Negara oleh Direktur Bela Negara.

Pada Kamis (22/3) akan disampaikan tentang empat konsensus dasar oleh Ketua DPRD DIJ, penyuluhan masyarakat tentang Kamtibmas oleh Dirbimas Polda DIJ, sejarah perjuangan oleh Ketua LVRI DIJ, terorisme dan radikalisme oleh Kapolres Jogja.Pada hari terakhir Jumat (23/3) akan disampaikan penyuluhan tentang narkoba oleh Ketua BNN DIJ, penyuluhan tentang bencana alam oleh Ketua BPBD DIJ.(pra/ong)