JOGJA – Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Sadewa meluncurkan Sadewa In Vitro Fertilisation (IVF) Center di Hotel Grand Aston Jogja Sabtu (28/4). Dalam acara yang dihadiri para akademisi dan dokter berbagai RS dalam dan luar negeri itu membahas program IVF atau lebih dikenal dengan bayi tabung.
Koordinator Sadewa IVF Center, dr Ita Fauzia Hanoum menyatakan saat ini baru sedikit rumah sakit yang mencanangkan program tersebut. “RSKIA Sadewa merupakan RS swasta pertama yang ada IVF di DIJ,” ungkapnya.
Hingga saat ini, banyak bidan yang masih belum peduli terhadap problem pasangan yang sulit mendapatkan keturunan. Selain itu banyak masyarakat yang belum tahu jika di Indonesia sudah banyak rumah sakit berkualitas yang dapat membantu lewat program bayi tabung.
Minimnya pengetahuan itu membuat banyak masyarakat memilih berobat ke luar negeri. Padahal di Indonesia sudah banyak rumah sakit yang dapat mengobati permasalahan sulit mendapatkan keturunan dengan cara bayi tabung. RSKIA Sadewa ini merupakan rumah sakit ke-33 yang memiliki program bayi tabung.
Hingga saat ini proses pembangunan fasilitas Sadewa IVF Center sudah mencapai 70 persen. “Harapannya pada Juli 2018 semua sudah siap,” tutur Ita.
Pemilik RSKIA Sadewa dr Hasto Wardoyo mengungkapkan Sadewa IVF Center dapat menjadi rujukan masyarakat DIJ dan Jawa Tengah.
Dia ingin meyakinkan masyarakat bahwa RSKIA Sadewa mampu mengemban program bayi tabung. SDM yang dimiliki merupakan SDM terbaik. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan IVF center dari luar negeri. “Ada dari Singapura bahkan hingga Australia telah kami ajak kerja sama,” ungkap Bupati Kulonprogo itu.
Hasto berharap dengan dibukanya Sadewa IVF Center dapat membantu sesama. Baginya pelayanan adalah yang utama. “Karena kami tidak memikirkan keuntungan tapi pelayanan yang utama,” kata Hasto.
Sadewa IVF Center mengedepankan azas kemanusiaan dan agama. Di rumah sakitnya, sel telur dan sperma dari pasangan suami istri sah yang digunakan. “Jadi kami tahu siapa bapak dan ibunya. Bukan asal ambil,” tegasnya.
Hasto mengingatkan pasangan suami istri segera melakukan pengecekan. Bila selama satu tahun menikah dan tinggal bersama belum dikaruniai momongan diduga terjadi problem pada alat reproduksi. (*/cr4/iwa/mg1)