SLEMAN – Kondisi memprihatinkan yang dialami oleh Martini dan Tulit mengundang simpati para tetangga. Martini yang sudah berusia 83 tahun sudah tidak mampu lagi mengurusi putranya yang mengalami disabilitas mental. Selain itu, cara hidup yang tidak sehat juga menyebankan Martini dan anaknya semakin rentan terserang penyakit.

“Ya, pernah sakit selama tiga hari,” kata Innayatul Hidayati, salah seorang tetangga ketika ditemui saat berada di kediaman Martini di kompleks Perumnas Condong Catur Kamis (17/5).

Menurut penuturan Innayatul, Tulit telah menderita gangguan mental sejak lahir. Selain itu, kebiasaan Martini yang suka memelihara kucing juga menambah kumuh tempat tinggalnya.

“Kami para tetangga juga sudah sering membantu membersihkan tapi tetap saja sebentar-sebentar kumuh lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut Innayatul menyatakan telah melaporkan kasus ini kepada dinas terkait. “Saya berharap negara dapat mengurusi Tulit dan Martini,” harapnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman Surono menyatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait masalah yang dialami Martini dan Tulit. “Karena warga sudah terlalu lama ngopeni dan kewalahan akhirnya dilaporkan ke dinas,” ungkapnya.

Namun, sejauh ini laporan yang diterima oleh Dinsos baru sebatas laporan tertulis yang dibuat oleh warga. Maka dari itu pihaknya belum bisa bergerak guna menindaklanjuti laporan itu. “Kami minta buat laporan resminya dan izin kepada keluarganya terlebih dahulu,” bebernya. (cr4/ila/mg1)