GUNUNGKIDUL – Pelaku pelecehan seksual kian nekat. Sasarannya tak hanya orang dewasa. Melainkan juga anak-anak. Seperti yang terjadi di Desa Semanu, Kecamatan Semanu. Seorang anak kecil berinisial A, 8, menjadi korban pelecehan seksual Selasa (22/5). Parahnya lagi, kejadian tersebut terjadi tak jauh dari rumahnya.
Informasi yang diperoleh, Selasa sore A pulang dari masjid usai mengaji di taman pendidikan Al quran. Saat perjalanan pulang, A diberhentikan seorang pemuda. Pemuda yang mengendarai sepeda motor matic ini berpura-pura menanyakan alamat. Namun, pemuda yang diperkirakan berusia 20 tahun tersebut menunjukkan kemaluannya.
“Sesampainya di rumah dia (A) ketakutan,” jelas S, ibu korban saat ditemui di rumahnya Rabu (23/5).
Dalam penuturannya, lanjut S, A juga sempat memperhatikan gerak-gerik pelaku. Sebelum menjalankan aksinya, pelaku yang hingga sekarang belum diketahui identitasnya ini sempat mondar-mandir. Seolah ingin memastikan tidak ada orang lain yang mengetahui aksinya.
“Sempat mondar-mandir di depan gang menuju rumah,” tuturnya.
Kendati anaknya menjadi korban, S tidak melaporkan pelecehan seksual ini ke kepolisian. Dia justru menceritakannya melalui media sosial. Itu dengan harapan setiap orang tua yang membaca postingan lebih berhati-hati. Ternyata, postingan ini mendapat beragam respons.
“Dari postingan ini juga diketahui ternyata di Semanu telah terjadi empat kali. Ciri-ciri pelakunya hampir mirip,” tuturnya.
Bagi anaknya, S menceritakan, insiden ini membawa trauma. Saking parahnya, A sempat ketakutan berangkat sekolah.
“Setelah saya beri pengertian dia mau sekolah,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Semanu AKP Sumarya mengaku belum pernah menerima laporan kasus pelecehan seksual. Kendati begitu, Sumarya mendengar adanya kasus pelecehan seksual di wilayah hukumnya.”Sehingga anggota meningtensifkan patroli,” tambahnya. (gun/zam/mg1)