GUNUNGKIDUL – Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Gunungkidul menggenjot proyek perbaikan sejumlah ruas jalan. Tujuannya agar total proyek senilai belasan miliaran rupiah tersebut tuntas secepatnya. Maksimal dua pekan sebelum Lebaran.
Kepala DPUPKP Gunungkidul Eddy Purwanto mengungkapkan, perbaikan ruas jalan termasuk pekerjaan rutin. Termasuk pada Tahun Anggaran 2018. Sebab, tanggung jawab pemkab menuntaskan perbaikan ruas jalan cukup berat. Merujuk data DPUPKP, kondisi ruas jalan di Bumi Handayani yang dikategorikan baik hanya 40 persen.
“Total jalan di Gunungkidul mencapai 1.200 kilometer,” sebut Eddy di ruang kerjanya akhir pekan lalu.
Tak pelak, perbaikan ruas jalan ini kerap mengganggu arus lalu lintas. Jamak proyek perbaikan memicu arus kendaraan dibuat dengan buka tutup. Bahkan, tidak sedikit yang mengeluhkannya di media sosial.
Kendati begitu, Eddy menyebut total anggaran perbaikan jalan pada 2018 lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya. Itu menyusul terus berkurangnya anggaran yang digelontorkan. Sebut saja pada 2018. Anggarannya hanya Rp 18 miliar. Sedangkan pada 2017 mencapai 19,5 miliar. Lalu, pada 2016 Rp 22 miliar.
“Pada 2015 Rp 48 miliar,” ucapnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Gunungkidul AKP Mega Tetuko mengatakan, belum lama ini menggelar koordinasi dengan sejumlah rekanan pemenang proyek perbaikan jalan. Itu untuk memastikan agar proyek selesai sebelum arus mudik Lebaran. Seperti proyek perbaikan jalan jalur Desa Putat.
Dengan begitu, pada saat arus mudik, jalur Wonosari-Jogja bisa dibuka dua arah. Seperti diketahui, jalur ini merupakan jalan utama menuju Pacitan, Jawa Timur.
“Jangan sampai terjadi kemacetan kendaraan karena ada proyek perbaikan jalan. Sekarang ini sistem buka tutup masih diberlakukan,” ujarnya. (gun/zam/mg1)