JOGJA – Program mudik bareng yang digagas oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diakui sangat membantu masyarakat. Hal itu diungkapkan salah satu pemudik yang megikuti program Mudik Bareng bersama BUMN 2018 Suparjiman.

Pemudik asal Berbah, Sleman ini mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Pria paruh baya yang berangkat dari Jakarta Timur itu mudik bersama ke dua anaknya.

”Pelayanannya sangat bagus, semua lengkap,” kata Suparjiman seraya berterima kasih.

Dia berharap, ke depan program seperti ini dapat berlanjut. Sebab, selama di dalam perjalanan dia mendapat jaminan berupa obat, makanan, ditambah dengan bus yang sangat nyaman sehingga dirasa dapat menjamin perjalanan mudik yang aman dan nyaman.

Suparjiman bersama sekitar 2.000 pemudik lain mengikuti program mudik bareng yang diadakan PT Angkasa pura I (PT AP I) sebagai salah satu perusahaan BUMN.

Dalam kesempatan ini, PT AP I memberangkatkan pemudik via darat dengan menggunakan 50 armada bus tujuan Jogjakarta, Solo, dan Semarang.

Program Mudik bareng BUMN 2018 ini merupakan salah satu wujud sinergi BUMN. Program ini dikoordinir langsung oleh Kementerian BUMN. Pada penyelenggaraan tahun ini, total ada 62 BUMN yang terlibat dalam program tersebut.

General Manager PT AP I Agus Pandu Purnama menyambut langsung kedatangan para pemudik di area parkir Bandara Internasional Adisutjipto Senin malam (12/6) lalu. Dia menjelaskan, program ini merupakan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat untuk dapat menyelenggarakan mudik aman dan nyaman.

Lebih lanjut, dia menyampaikan pihaknya telah memberangkatkan 20 bus dengan 800 pemudik tujuan Jogjakarta, 8 bus dengan 320 pemudik tujuan Semarang dan 22 bus menuju Solo dengan mengangkut 880 pemudik. ”Sudah sejak Senin pagi kami berangkatkan dari Jakarta,” kata Pandu.

Pandu menyampaikan, tahun ini merupakan tahun perdana PT AP I menyelenggarakan mudik gratis. Hal tersebut selain merupakan instruksi dari pemerintah, pihaknya juga ingin berperan untuk menciptakan mudik aman. Sebab, dia melihat masih banyak pemudik yang menggunakan motor.

Kan jaraknya jauh, sehingga kalau pakai motor dikhawatirkan banyak kecelakaan,” jelasnya.

Pandu juga menjelaskan, kebutuhan masyarakat terkait sarana transportasi untuk mudik tiap tahun mengalami peningkatan. Dia berpendapat, semua moda transportasi telah dikerahkan mulai dari darat, laut, dan udara. Namun, ternyata belum mampu untuk memenuhi kebutuhan untuk mudik. Oleh sebab itu, dengan adanya program Mudik bersama BUMN 2018 ini dapat memfasilitasi masyarakat untuk dapat berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

Melihat animo masyarakat yang sangat tinggi, Pandu berharap, program ini akan terus berlanjut di tiap tahunnya. Selain itu, pihaknya menyatakan siap jika diminta untuk menyelenggarakan mudik gratis.

Pandu menambahkan, program ini semestinya tidak berhenti untuk arus mudik saja, namun mungkin bisa untuk arus balik juga. Tapi untuk menuju ke situ masih diperlukan kajian lebih mendalam dikarenakan arus urbanisasi ke kota tentu akan menyebabkan efek pada kota yang dituju. (har/ila/ong)