SEMENTARA ITU, wisata di Bantul masih mengandalkan Gumuk Pasir dan objek pantainya. Target kunjungan wisata sebanyak 300 ribu pengunjung selama libur Lebaran ini memang belum tercapai. Namun, Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul optimistis target tersebut akan terlampaui.
”Data terakhir hingga Rabu sore (20/6) baru mencapai 238 ribu pengunjung. Optimistis akan tercapai karena masih ada waktu sampai selesai libur sekolah,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Kamis (21/6).
Dia mengungkapkan, wisata di Bumi Projotamansari tak perlu dibandingkan dengan daerah lain karena punya karakteristik sendiri. Seperti Gumuk pasir, situs warisan Makam Imogiri, bekas Keraton di Pleret, Goa Selarong, Goa Jepang, dan Laguna Depok yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Kawasan wisata ini, kata Kwintarto, akan terus dioptimalkan. Wisata Gumuk Pasir, misalnya, menurutnya merupakan salah satu wisata langka karena tidak banyak ada di dunia.
”Gumuk Pasir hanya ada dua di dunia. Seharusnya kawasan wisata ini jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang ke Bantul,” ungkapnya.
Tahun ini pihaknya juga akan menggarap Laguna Depok untuk dikembangkan. Menurutnya, Laguna Depok akan dihubungkan dengan Laguna Pengklik.
”Jika wisata air dari Parangtritis ke Samas bisa dikelola secara baik, tentu akan menjadi daya tarik wisata yang baik juga,” jelasnya.
Untuk mendongkrak kawasan eksistensi kawasan wisata lain di Bantul, termasuk di pantai sisi barat, Dispar Bantul sudah melakukan beberapa event kebudayaan. Seperti pertunjukkan campursari. Ini dilakukan untuk memecah arus dari sisi timur agar tidak melulu ke berkunjung ke Pantai Parangtritis.
Upaya-upaya ini juga menjadi menghasilkan peningkatan pengunjung di sisi barat kawasan Pantai Selatan daerah Bantul. Bahkan menembus angka hingga lebih dari 20 persen dari pengunjung tahun lalu di musim yang sama. Sedangkan di pantai sisi timur masih stagnan, pengunjungnya baru mencapai 40 ribu hingga 48 ribu pengunjung per hari pada musim ini. (ega/ila/fn)