JOGJA – JogjaROCKarta seakan menjadi tonggak bangkitnya konser musik interna-sional di Jogjakarta. Gelaran kedua, Rajawali Indonesia mengundang Megadeth, 27 Okto-ber mendatang. Band rock lawas asal Amerika ini dipastikan tampil dalam formasi komplet, Dave Mustaine (vocal/gitar), David Ellefson (bass), Kiko Loureiro (gitar) dan Dirk Verbeuren (drum).

CEO JogjaROCKarta Festival 2018 Anas Syahrul Alimi mengungkapkan, Jogjakarta memiliki embrio rock yang kuat. Terbukti dengan adanya potensi band lokal di kancah musik nasional. Bahkan dalam kesempatan ini turut hadir Sangkakala, pionir band rock asal Jogjakarta

”Jogjakarta itu sangatlah istime-wa untuk perkembangan musiknya, termasuk genre rock. Hadirnya Megadeth diharapakan mampu menggeliatkan kembali animo musik rock di sini,” jelas Anas da-lam jumpa pers di Legend Cafe, Sabtu (30/6).

Di satu sisi perkembangan mu-sik rock tidaklah semulus genre lainnya. Hanya saja dalam perkembangannya musik rock mam-pu bertahan, bahkan berkibar kuat. Melalui JogjaROCKarta ini-lah harapannya embrio-embrio musik rock terus berkembang.

Mengenai JogjaROCKarta, Anas menaruh harapan lebih. Salah satunya meningkatkan keperca-yaan publik internasional kepada Indonesia. Terlebih setelah bebe-rapa rentetan peristiwa terkait keamanan di Indonesia.

”Megadeth telah menaruh ke-percayaan untuk bisa konser di Indonesia, bahkan satu-satunya konser di Asia. Menjadi bukti bah-wa Indonesia aman dikunjungi,” ujarnya.

Anas menjamin konser kali ini akan memanjakan telinga. Kua-litas soundsistem akan sepadan dengan nama besar Megadeth. Terlebih spek tata suara meme-nuhi semua permintaan sang artis.

Rajawali juga berencana me-rombak venue konser Stadion Kridosono. Perbaikan ini me-nyasar sejumlah titik, terutama pintu masuk. Tentunya atas per-izinan dan persetujuan dinas terkait.

”Kridosono dulu bagian dari sejarah konser musik di Jogjakarta. Akan kami hidupkan kembali aura ini. Kridosono juga sangat historikal karena merupakan bangunan cagar budaya,” kata-nya. (dwi/laz/ong)