JOGJA – Untuk ke-11 kalinya Pasar Kangen digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) mulai Sabtu (7/7). Sebanyak 80 stan kuliner lawasan dan 40 stan kerajinan dan barang la-wasan siap mene-mani warga Jogja bernostalgia.

Aneka kuliner ‘tem-po doeloe’ yang su-dah jarang ditemui saat ini, bisa dinik-mati dengan harga yang terjangkau. Misalnya mi pen-til yang kenyal, arumanis rambut yang manis, slon-dok, clorot, manis-nya lopis, segarnya es tebu dan legen, dan masih banyak lagi.

Bagi pecinta barang kuno, beberapa stan juga menjajakan koleksi benda-benda kuno seperti uang kuno, benda bekas, dan pakaian. Stan-stan itu telah melewati proses kurasi dengan kriteria mengandung nilai tradisi.

Dijelaskan oleh Kepala TBY Yuliana Eni Lestari, dari 800 stan yang mendaftar hanya terpilih

Mengusung tema ”Pasrawungan Ajur Ajer” Pasar Kangen diharap-kan menjadi arena saling sapa dan memahami kehidupan ber-masyarakat.

”Sebagai wujud peristiwa sosial dan pertumbuhan ekonomi yang menumbuhkan hubungan keke-rabatan dan kebersamaan,” ung-kap Eni.

Wakil Ketua DPRD DIJ Arif Noor Hartanto mengungkapkan, Pasar Kangen menjadi wujud sederhana untuk menanamkan nilai tradisi pada generasi muda.

”Orang modern yang mener-jemahkan kehidupan modern-nya itu dengan nilai di masa lalu,” ujarnya.

Menurutnya, geliat ekonomi yang dipertautkan dengan gelar budaya dan seni tradisi seperti ini penting untuk menghidupkan Jogjakarta. Dia berharap, Pasar Kangen tidak hanya tersentral di TBY, tetapi juga di lokasi strate-gis lain.

”Menjadi media hiburan sehat, edukatif, tanpa mengurangi nilai kearifan lokal,” tambah Arif.

Digelar hingga 16 Juli menda-tang, Pasar Kangen dimeriahkan pula dengan 32 pentas kesenian seperti wayang bocah, kethoprak, dagelan Mataram, wayang potehi, incling, lengger tampeng, cam-pursari, emprak, dan lain-lain. (tif/laz/ong)