TEGAL – Ternyata, Sudirman Said belum mau menyerah di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng). Meski secara hitung cepat dia dikalahkan pesaingnya, Ganjar Pranowo. Dia menegaskan, dirinya tidak merasa kalah pada Pilkada Jateng kemarin. Lalu?

“Ini bukan kekalahan. Justru ini awal kebangkitan kami untuk membawa bangsa ini ke arah lebih baik,” tandas mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menjadi salah satu narasumber dalam diskusi bertajuk Mewujudkan Berpolitik Menuju Indonesia Berkeadaban.

Hadir juga menjadi narasumber lainnya, yakni anggota DPRD Jateng Wahyudin Nooraaly dan Direktur Lembaga Nalar Terapan (Lentera) Fathin Hammam Dhomiri serta dimoderatori Budayawan Pantura Drs Atmo Tan Sidik, di Hotel Pessona Jalan Gajah Mada Kota Tegal, Sabtu malam (8/7).

Sudirman Said menegaskan, dia akan menjadi salah satu tim sukses (Timses) Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Terkait rencananya tersebut, dia sudah mulai bergerak untuk berkonsolidasi dengan relawan dan simpatisannya saat dia belaga dalam Pilgub Jateng kemarin meski menuai kekalahan.

“Ya, kami sudah bergerak keliling Jateng untuk konsolidasi dengan para “bekas” relawan dan simpatisan saat berlaga dalam Pilgub Jateng kemarin,” katanya.

Nanti dia akan terlibat dalam kampanye Pilpres, tentunya untuk memenangkan Prabowo. “Beliau kan Ketua Umum Partai (Gerindra) parpol pendukung utama saya dalam Pilgub Jateng,” ujar Sudirman yang mengaku sudah bertemu dengan Prabowo Subianto untuk melaporkan hasil Pilkada Jateng.

Dalam pertemuan itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut  ada indikasi kejanggalan dalam Pilgub Jateng, 27 Juni lalu. Indikasi kejanggalan tersebut yakni ditemukannya sekitar 3,7 juta nama Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang meragukan.

Prabowo prihatin karena ada indikasi kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan pemilihan tersebut. Ternyata ditemukan DPT ada 3 juta nama lebih, kalau tidak salah mendekati 3,7 juta nama yg meragukan.
Menurut dia, jumlah 3 juta lebih pemilih tersebut bisa sangat mempengaruhi jalannya pemilihan mengingat jumlah tersebut lebih dari 10 persen suara total pemilih di Jateng sebanyak 27 juta.

Pendiri Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) ini menambahkan, langkah selanjutnya dia akan terus berkeliling ke Jateng untuk menyampaikan aspirasi kepada para relawan dan simpatisannya yang terlibat dalam Pilgub kemarin.

“Meski tidak menang, tapi kan hasil perolehannya mengejutkan sampai lebih dari 40 persen,” ujarnya seraya menambahkan sambil berkeliling menemui relawan dan simpatisannya dia juga akan terus menyosialisasikan Prabowo yang diyakini akan maju lagi dalam kontestasi pada Pilpres 2019. (jpg/ila)