SLEMAN – Kebutuhan jaringan seluler di wilayah Sleman kian masif. Hal ini tentu saja diikuti dengan pertumbuhan jumlah menara seluler. Pemkab Sleman tak ingin ada menara seluler ilegal di Bumi Sembada.

Berbagai kemudahan layanan diberikan kepada perusahaan menara dan provider telekomunikasi. Inovasi terbaru berupa Sikomen. Aplikasi sistem informasi rekomendasi menara.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, sesuai akronimnya, Sikomen memudahkan proses penerbitan rekomendasi menara telekomunikasi. Perusahaan provider bisa menghemat waktu pengurusan surat rekomendasi tersebut. Lewat Sikomen bisa diketahui pembagian zonasi dan sebaran tipe menara.

Sikomen dapat diakses melalui situs sikomen.slemankab.go.id. Provider cukup mengunggah berkas syarat rekomendasi. Petugas dinas komunikasi dan informatika akan menindaklanjutinya dengan mengecek kelengkapan administrasi dan survei lokasi.

“Jika pengajuan disetujui provider akan mendapatkan notifikasi untuk mengambil berkas rekomendasi,” tutur Sri Purnomo saat launching Sikomen, Simarda, dan e-retribusi di sela pembukaan pameran potensi daerah 2018 di kompleks Gedung Serba Guna Sleman, kemarin (12/7).

Sedangkan Simarda merupakan aplikasi pengelolaan arsip dinamis berbasis web untuk mengelola persuratan dan pemberkasan. Demi mewujudkan tertib administrasi dan pengelolaan surat secara baik. Sedangkan e-retribusi ditujukan bagi para pedagang pasar tradisional. Dengan e-retribusi para bakul bisa dengan mudah setor retribusi melalui teller bank atau mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Sri Purnomo berharap, keberadaan e-retribusi mampu meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, kecepatan, dan ketapatan pengelolaan retribusi di Sleman. “Semua aplikasi terobosan itu sekaligus untuk mendukung program Sleman smart regency,” tuturnya.

Sementara terkait pameran potensi daerah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tri Endah Yitnani mengatakan, ada 270 stan yang mengisi acara tahunan dalam rangka promosi beragam produk lokal masyarakat Sleman itu.(har/yog/ila/fn)