JOGJA – Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar DIJ Gandung Pardiman akhirnya menjelaskan alasannya batal maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Gandung memilih kembali maju sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) DIJ.
“Awalnya ingin ada dua kader Golkar di Senayan, satu di di DPR dan satu di DPD RI,” ujar Gandung sebelum mendaftarkan Bacaleg DPRD DIJ ke KPU DIJ kemarin malam (17/7).
Tapi, lanjut dia, di internal Partai Golkar terbelah karena ada yang tetap menginginkan Gandung di DPR RI. Apalagi saat ini Gandung sedang bersiap menjalani pergantian antar waktu (PAW) menjadi anggota DPR RI.
“Dari DPR tigkat satu maupun tingkat dua ternyata banyak yang menginginkan saya tidak pindah jalur ke senator,” ungkapnya.
Diakuinya kondisi itu sempat membuat dilema. Apalgi dalam survei terakhir, dia berada di nomor dua calon senator yang akan masuk ke DPD RI dari DIJ. Tapi kondisinya berubah ketika anggota DPR RI dari Partai Golkar, Titiek Suharto menyatakan pindah ke Partai Berkarya. “Karena kondisinya mendadak, saya lebih condong ke DPR,” paparnya.
Meski diakuinya untuk persaingan di DPR RI akan lebih berat dibandingkan DPD RI. Tapi dari simulasi yang dilakukan, Partai Golkar DIJ optimis paling tidak bisa mendapat satu kursi di DPR RI. “Kalau tidak ada tantangan malah tidak seru,” tambahnya.
Ketua DPD Partai Golkar DIJ Haryadi Suyuti juga mengatakan bacaleg yang diajukan baik untuk DPR RI, DPRD DIJ maupun DPRD kabupaten dan kota merupakan kader terbaik. Dalam Pileg 2019 nanti HS menyebut targetnya selain satu kursi di DPR RI, juga 10 kursi di DPRD DIJ.
“Semua pengurus dan kader partai siap untuk memenuhi target tersebut, larena Partai Golkar solid dan tidak tergoyahkan,” ungkapnya. (pra/ila)