PERSEMPIT KETIMPANGAN: Ketua Komisi C DPRD DIY Zuhrif Hudaya (dua hari kiri) meninjau pembangunan ruas Jalan Imogiri-Mangunan, Bantul. Bawah, Kabid Bina Marga Bambang Sugaib menjelaskan perkembangan pembangunan jalan tersebut. (BIDANG BINA MARGA DINAS PUP DAN ESDM DIY)

Pembangunan infastruktur jalan dan jembatan di kawasan Gunungkidul terus dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP dan ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Setelah tahun lalu merampungkan Jembatan Sembada-Handayani yang menghubungkan Kecamatan Prambanan, Sleman dengan Kecamatan Patuk Gunungkidul, pembangunan berlanjut ke arah lebih ke timur. Tepatnya di daerah yang menghubungkan Kecamatan Gedangsari dengan Kecamatan Playen, Gunungkidul.

“Ruas jalan dan jembatan yang dibangun menghubungkan Ngalang-Nguwot-Gading,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUP dan ESDM DIY Bambang Sugaib Selasa (31/7).

Ruas jalan yang dibangun tahun ini sepanjang 2 kilometer menelan anggaran 21, 6 miliar. Pengerjaan berlangsung 150 hari. Dikerjakan mulai 17 Juli hingga13 Desember 2018. Pelaksana pembangunan PT Suradi Sejahtera Raya dan konsultan pengawas PT Wastu Anopama JO PT Wira Darma Nusa.

Sedangkan pembangunan Jembatan Nglalang-Nguwot lebih dulu dikerjakan. Pelaksanaanya dilakukan sejak 26 Februari lalu. Direncanakan rampung pada 22 November 2018. Masa pengerjaan 270 hari menelan anggaran Rp 58,2 miliar. Jembatan Ngalang-Nguwot itu memiliki panjang 100 meter, lebar 7,5 meter dan panjang jalan yang menghubungkan mencapai 4 kilometer.

Bambang menjelaskan, pembangunan jalan dan jembatan Ngalang-Nguwot bukan sekadar membuka akses baru kedua daerah tersebut yang selama ini dipisahkan Sungai Oya. Namun lebih dari itu. Dengan dibangunnya infrastruktur jalan itu memberikan kemudahan bagi masyarakat. Khususnya bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul. Sebab, infrastruktur itu menjalin konektivitas dengan sejumlah destinasi wisata.

SENTRA BATIK: Jembatan Gesikan di Kecmatan Pandak, Bantul menghubungkan destinasi wisata Batik Pijenan dengan sentra gerabah Kasongan. (BIDANG BINA MARGA DINAS PUP DAN ESDM DIY)

Lihat saja dari mulai Jembatan Sembada-Handayani. Keberadaan jembatan itu menghubungkan dengan berbagai objek wisata mulai Candi Prambanan, Tebing Breksi, Candi Ijo, Gunung Api Purba Nglanggeran dan berlanjut ke Wonosari. Dari Wonosari wisatawan bisa meneruskan perjalanan ke pantai selatan.

“Di kawasan pantai selatan juga telah terbangun jalan jalur lintas selatan (JJLS) yang menghubungkan Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo. Semua infrastruktur itu dibangun untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan pariwisata DIY,” lanjut dia.

Bidang Bina Marga Dinas PUP dan ESDM DIY juga melakukan peningkatan ruas Jalan Imogiri-Mangunan (Dodogan) yang berada di kawasan wisata Mangunan, Dlingo, Bantul. Jalan dibangun sepanjang 3 kilometer. Ruas jalan diperlebar dari 5 meter menjadi 7 meter. Pembangunan direncanakan selesai pada 9 Agustus ini.

Selain infrastruktur di Mangunan, di Bantul juga dibangun Jembatan Gesikan, Pandak. Jembatan itu menghubungkan dengan sentra batik Pijenan, Pandak, Bantul hingga Goa Selarong Pajangan dan sentra gerabah Kasongan. Masih di Bantul, pembangunan infrastruktur jalan juga dilakukan di ruas jalan Bantul-Srandakan.

Peningkatan Jalan Imogiri-Mangunan belum lama ini ditinjau Komisi C DPRD DIY. Ketua Komisi C DPRD DIY Zuhrif Hudaya memimpin langsung kunjungan tersebut. Zuhrif mengatakan, terjalinnya konektivitas antarwilayah, memberikan pemerataan pembangunan. Dengan begitu, harapannya mempersempit ketimpangan antardaerah di DIY.

“Konektivitas yang menghubungkan dengan berbagai destinasi wisata akan mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Dampaknya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena objek wisatanya berkembang,” ujarnya. (kus/fn)