PURWOREJO – Sediknya 480 petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Kabupaten Purworejo lebih diakrabkan dengan pemanfaatan smartphone, akhir pekan lalu. Disebut dengan Go Petani yang menjadi program dari Direktorat Pemberdayaan Industri Informati, Direktorat Jenderal Aplikasi Infomatika (Aptika) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, aplikasi ini akan menjawab isu-isu yang dihadapi petani.
Direktur Kementerian Kominfo Septriana Tangkasi mengatakan, adanya aplikasi itu merupakan salah satu langkah pemberdayaan petani yang dilakukan pemerintah pusat. “Ini menjadi sebuah solusi untuk menjawab berbagai isu yang dihadapi petani,” kata Septriana di hadapan para peserta.
Diungkapkan, aplikasi itu muncul sebagai pengembangan dari pemanfaatan dan pemberdayaan aplikasi yang sudah dikembangkan industri informatika. Adapun fokus pemberdayaan dari aplikasi itu di antaranya aplikasi informasi pengendalian stok nasional, aplikasi penyuluhan pertanian berbasis online, dan aplikasi marketplace pertanian online. “Dan Purworejo menjadi yang pertama kami berikan pelatihan ini untuk Provinsi Jawa Tengah,” tambah Septriana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bambang Asmara Jati mengatakan, pihaknya memang mengajak petani Purworejo untuk memanfaatkan Petani Go Online yang menjadi program nasional dan menjadi bagian dari target 1 juta petani turut menggunakan aplikasi ini. “Dari fitur yang sudah ada dan sempat saya buka, program ini cukup menarik dan menguntungkan petani,” kata Bambang.
Menurutnya, dari aplikasi itu akan diketahui dengan cepat mengenai harga dari hasil pertanian, mempermudah petani dalam menentukan penjualan. Selain itu juga mengenai pola tanam, budidaya tanaman dan sebagainya.
Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti yang mengawali kegiatan mengatakan, Purworejo merupakan salah satu penopang lumbung pangan Jawa Tengah, dan pihaknya siap mengupayakan peningkatan produksi pertanian. Dia meminta agar program ini bisa segera diterapkan guna mendukung percepatan program kesejahteraan masyarakat.
“Saya minta untuk ditindaklanjuti oleh dinas terkait yang menangani, baik dari teknologinya maupun tenaga penyuluh pertaniannya,” kata Yuli.
Dengan program petani go online, Kabupaten Purworejo telah melakukan lompatan ke depan lebih awal dibanding kabupaten lain. Utamanya dalam menerapkan sistem penyuluhan pertanian digital, yang diharapkan akan membuat catatan sejarah bagi kemajuan pembangunan pertanian, juga kemajuan SDM khususnya bagi para petani. (udi/laz/fn)