GUNUNGKIDUL – Ada kabar menyejukkan bagi para petani. Dinas Pertanian (Distan) Gunungkidul mengklaim bahwa stok pupuk bersubsidi aman, bahkan hingga tahun depan. Merujuk data distan, ada tiga pupuk bersubsidi yang didistribusikan kepada para petani. Yaitu, urea, NPK, dan SP-36. Meski ketiga jenis pupuk ini telah didistribusikan.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Distan Gunungkidul Raharja Yuwana menyebutkan, kuota ketiga jenis pupuk ini sangat banyak. Urea, misalnya. Stoknya dalam setahun mencapai 11.930 ton. Per Juni 2018 baru terdistribusi sekitar 2.057 ton atau 17,25 persen. Adapun kuota NPK 5.765 ton. Realisasinya baru menyentuh 1.577 ton atau sekitar 27,37 persen. Lalu, stok SP-36 sebanyak 907 ton. Realisasinya di kisaran 345 ton atau 38 persen.

”Kesiapan (stok, Red) di gudang masih sangat cukup,” tegas Raharja saat dihubungi, Minggu (12/8).
Raharja juga memastikan bahwa tidak ada kasus penyelahgunaan pupuk bersubsidi tersebut. Sebab, distan tidak hanya meminta para petani kooperatif bila mendengar adanya kejanggalan. Lebih dari itu, dinas juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawal penyalurannya.

”Kalau ada penyimpangan ranahnya kepolisian,” ucapnya.
Wagiran, seorang petani telah mengetahui perihal pendistribusian pupuk bersubsidi. Hanya, petani asal Desa Putat ini mengaku belum pernah menebusnya di gabungan kelompok tani (gapoktan). Dia menunggu datangnya musim penghujan.

”Pemupukan saat musim kemarau tidak maksimal,” katanya.
Berdasar pengalamannya, Wagiran mengungkapkan, komunikasi di internal gapoktan sangat terbuka. Pengurus biasanya aktif memberikan sinyal kapan waktu pemupukan yang tepat.
”Sehingga pupuk bersubsidi aman. Tak pernah ada penyelewengan,” katanya. (gun/zam/mg1)