Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka memberikan penghormatan besar kepada Bapak Pramuka Indonesia Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Kwarnas menjadikan tanggal kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada 12 April sebagai Hari Bapak Pramuka Indonesia.
Penetapan Hari Bapak Pramuka Indonesia ini merupakan wujud pengakuan atas jasa Sri Sultan Hamengku Buwono IX selama berkiprah dalam Gerakan Pramuka.
Peringatan Hari Bapak Pramuka Indonesia pun diperingati di Yogyakarta. Bertempat di Pagelaran Kraton Yogyakarta, pada 12 April lalu digelar renungan dan refleksi yang secara khusus ditujukan untuk mengenang Bapak Pramuka Indonesia Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Hadir dalam kesempatan tersebut antrara lain Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi, GKR Hemas, dan segenap anggota Gerakan Pramuka Indonesia.
Sri Sultan Hamengku Buwono X sempat berbagi cerita mengenai pengalaman bersama sang ayah, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Sri Sultan Hamengku Buwono X menceritakan perihal tiga janji yang diucapkannya di depan sang ayah.
“Saya sempat dipanggil dan ditanyai, pilih mukti atau mulya. Saat itu saya pilih mukti dengan alasan, walaupun nanti saya tidak kaya tapi pikiran dan tenaga saya bisa berguna bagi masyarakat luas, utamanya masyarakat Yogyakarta. Setelah itu saya diminta berjanji tiga hal oleh beliau,” ungkap Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Tiga janji yang diminta Sri Sultan Hamengku Buwono IX waktu itu yakni harus mampu mengayomi semua orang, siapapun itu meski ada kemungkinan orang tersebut menaruh benci. Janji kedua yakni tidak boleh melanggar aturan Negara. Janji ketiga yakni harus lebih berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
“Untuk janji yang ketiga, sempat saya interupsi, ’Lebih berani dari siapa?’. Ternyata, lebih berani dari beliau. Karena menurut beliau, selama hidupnya beliau lebih sering diam. Tapi, ternyata diam beliau salah karena nasib rakyat Indonesia masih saja miskin dan bodoh,” ungkap Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengemukakan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX telah berjasa dan berkomitmen dalam memberikan landasan nilai-nilai kepramukaan, karakter anggota Gerakan Pramuka, serta menjaga dan mengembangkan Gerakan Pramuka di Indonesia. Karena itu, pantas jika Sri Sultan Hamengku Buwono IX dianggap sebagai Bapak Bangsa Indonesia.
“Perjuangannya diakui sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia sehingga pantas beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia. Banyak kisah keteladanan dari sosok Bapak Pramuka Indonesia ini yang belum diketahui generasi sekarang. Berdiri dan hidupnya Gerakan Pramuka di 34 provinsi hingga sekolah-sekolah di Indonesia, bahkan di luar negeri hari ini, tidak lepas dari peran beliau,” paparnya. (*/amd/mg1)