JOGJA – Pertunjukan teater seperti nonton film. Pengalaman itu bisa disaksikan dalam pertunjukan City of Darkness (CoD) di sanggar tari Banjarmili milik seniman tari Martinus Miroto, Kamis (23/8).
Para pengunjung dihibur dengan tatanan konsep panggung, musik, tata lampu hingga penampilan video mapping dalam teater selama 90 menit. Menurut sang sutradara David Glass, CoD bercerita tentang perjalanan hidup seorang gadis kecil bernama Alice.

“Dia harus menjalani kehidupan yang penuh warna dan intrik di tengah hiruk pikuknya kehidupan di Kowloon Walled City,” katanya.

Sang pemilik studio Martinus Miroto menambahkan penggunaan studionya sekaligus mengingat perjuangannya dulu. Studio Tari miliknya penuh perjalanan panjang hingga bisa memugar dan memberikan sedikit kenyamanan bagi penonton maupun seniman yang ingin menunjukkan kreativitasnya.

Sang maestro tari ini, harus menyisihkan uang pribadinya untuk membeli sebidak tanah yang selanjutnya ia dirikan menjadi sebuah studio pribadi miliknya untuk proses berkesenian.”Waktu itu saya beli dan bangun dari dana pribadi yakni honorarium sebagai aktor dalam produksi teater ‘The Persians’ karya Peter Sellars yang pentas keliling di Eropa dan Amerika,” katanya.(sky/pra/mg1)