Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Upaya tersebut dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia.

Indonesia tengah menghadapi tantangan serius berupa beban ganda penyakit. Pada era 1990-an, penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular (PM), seperti infeksi saluran pernapasan atas (ispa), tuberkulosis (TBC), dan diare. Namun, sejak 2010 penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, dan kencing manis memiliki proporsi lebih besar di pelayanan kesehatan.

Kasus PTM juga menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia dan menurunnya produktivitas (productivity loss), yang pada akhirnya akan memengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi. Upaya promotif dan preventif merupakan cara paling efektif untuk mencegah tingginya kesakitan dan kematian akibat PTM dan PM. Mengingat pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu, maka diperlukan sebuah gerakan untuk mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Gerakan tersebut dinamakan “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” (Germas).

Germas merupakan sebuah program yang dicanangkan secara nasional bersamaan dengan puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 yang pada 12 November 2016 lalu. Tema Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup Sehat Indonesia Kuat. Germas adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Germas meliputi beberapa kegiatan. Yakni melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin (minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit), membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban.

Kegiatan dalam Germas bisa diawali dari diri sendiri dan keluarga guna membentuk kepribadian. Mulai proses pembelajaran hingga kemandirian. Germas bisa dilakukan saat ini juga tanpa membutuhkan biaya besar. Germas diharapkan dapat membangkitkan rasa tanggung jawab bahwa sehat harus diawali dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Bagaimana dengan anda ? Sudahkah anda memulainya ?

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat turut berkomitmen menyukseskan program nasional tersebut. Germas dilaksanakan sebagai kegiatan internal maupun eksternal.

Beberapa kegiatan internal RSUD Sleman, antara lain, senam sehat bersama karyawan dan penetapan kawasan tanpa rokok. Sedangkan Germas sebagai pelayanan eksternal tertuang dalam kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit, menciptakan lingkungan yang ramah kesehatan, taman yang bersih, bebas rokok, dan pemilahan sampah, serta penyediaan jamban dan fasilitas air bersih yang mencukupi.

Lingkungan dan fasilitas yang mendukung perilaku hidup sehat ini diharapkan akan mendidik pegunjung untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan dibawa dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya pelayanan kesehatan yang mendukung Germas di RSUD Sleman, antara lain, program stop merokok. Konsultasi stop merokok dilayani di Klinik Psikologi oleh seorang psikolog. Dan bila perlu didukung oleh seorang spesialis kesehatan jiwa. Praktik Klinik Psikologi buka setiap hari kerja dari Senin hingga Sabtu.

Selanjutnya, konsultasi gizi seimbang. RSUD Sleman juga melayani klinik konsultasi gizi. Baik konsultasi program diet bagi pasien yang bermasalah dengan gangguan organik, maupun konsultasi untuk konsultasi gizi seimbang bagi klien yang bermasalah dengan berat badan. Klinik Gizi RSUD Sleman buka setiap hari kerja, dari Senin sampai Sabtu pada jam kerja.

Jika kita ditanya tentang makanan sehat seperti apa sih? Generasi zaman SD dulu banget pasti langsung jawab dengan lantang dan percaya diri, “4 Sehat 5 Sempurna!”  Iya kan? Atau mungkin sekarang pun masih yang menjawab demikian ? Padahal, itu tidak berlaku lagi sekarang. Sejak akhir 2017 lalu Kementerian Kesehatan RI mencanangkan slogan “Isi Piringku.” Konsep 4 Sehat 5 Sempurna tidak membicarakan porsi. Karena itu porsi makan tidak terukur dan bisa berakibat obesitas ataupun malnutrisi.

Slogan “Isi Piringku” menerapkan porsi bagi masing-masing bahan pangan. Jadi dalam satu piring dibagi-bagi komposisi bahan pangannya. Sajian porsi “Isi Piringku” bagian pertama sebesar 50 persen atau setengah piring adalah buah dan sayuran. Buah dan sayuran kaya akan serat serta berbagai vitamin dan mineral.  Jadi sangat bagus dikonsumsi.

“Isi Piringku” bisa digunakan sebagai pedoman porsi makan sehari-hari dalam satu piring yang memenuhi gizi seimbang. Bisa menjadi panduan bagi para orang tua, khususnya para ibu, untuk membagi piring menjadi tiga bagian dan mengisinya dengan makanan bergizi seimbang.

Lalu setengah bagian piring sisanya dibagi lagi menjadi dua. Satu bagian untuk lauk pauk yang kaya protein dan bagian lainnya berisi semua makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi dan semacamnya.

Nah ketiga bagian isi piring tadi saling mendukung satu sama lain. Bermanfaat untuk peningkatan daya tahan tubuh, perkembangan otak yang optimal, tumbuh kembang secara keseluruhan menjadi lebih baik, sekaligus untuk menjaga kesehatan saluran cerna.

Untuk mendukung pemeriksaan kesehatan berkala, RSUD Sleman melayani check up bagi klien yang membutuhkan. Klinik Medical Check Up juga buka setiap hari kerja dari Senin sampai Sabtu. Pemeriksaan ini bertujuan sebagai upaya deteksi dini. Dengan harapan, bila didapatkan suatu indikasi gangguan kesehatan bisa segera mendapatkan pelayanan. Baik pelayanan pengobatan yang bersifat rumatan maupun untuk penyembuhan.

Sedangkan pemeriksaan yang melayani deteksi dini pada anak dan balita dilayani di Klinik Tumbuh Kembang Anak. Klinik Tumbuh Kembang Anak diampu oleh seorang dokter spesialis anak dan didukung seorang psikolog. Klinik ini buka setiap hari kerja, dari Senin hingga Sabtu.

Dalam upaya optimalisasi pelayanan kesehatan berbasis Germas, Klinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) juga memberikan pelayanan pra-natal yoga, yaitu yoga yang diperuntukkan bagi wanita hamil. Pra-natal yoga dilayani oleh seorang bidan instruktur dengan jam pelayanan setiap Jumat pukul 09.00.

Anda juga bisa bergabung dalam kegiatan senam sehat bersama lansia dan Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) RSUD Sleman. Senam dilaksanakan setiap Sabtu pagi di halaman parkir gedung lama RSUD Sleman. Dipimpin oleh seorang instruktur dan didampingi oleh petugas konselor. Sebelum senam, setiap peserta akan diperiksa tekanan darahnya guna memastikan aman untuk mengikuti senam.

RSUD Sleman sebagai mitra kesehatan masyarakat siap mendukung seluruh warga Sleman dan sekitarnya dalam upaya mempertahankan status kesehatan secara optimal. Baik dalam upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Dalam Germas pun RSUD Sleman siap mendukung terciptanya Indonesia Sehat. (*/yog)

*) Penulis adalah pelaksana Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di RSUD Sleman