Rupiah Melemah, Minat Berangkat Umrah Menurun
Mahal Juga Disebabkan Visa Progresif

JOGJA – Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mulai dirasakan. Salah satunya oleh para penyedia layanan jasa penyelenggara ibadah umrah di DIJ. Peminat ibadah umrah menurun saat menguatnya dolar AS.

Hingga awal pekan ini, kurs rupiah bergerak mencapai Rp 15.190 per dolar AS. Melemahnya level rupiah itu berimbas pada makin mahalnya biaya ibadah umrah. Selama ini biaya bernagkat umrah menggunakan perhitungan dolar AS.

Itu dibenarkan oleh Marketing Zhafirah Tour and Travel Umi Habibah, yang mengatakan, pada umumnya para jamaah selalu melihat fluktuasi kurs rupiah. Level kurs rupiah menjadi acuan jamaah untuk merencanakan anggaran. “Mereka akhirnya memang berpikir ulang kalau kurs rupiah lemah,” ujarnya saat ditemui di pameran paket wisata di Jogja City Mall Senin (8/10).

Tapi selain nilai tukar rupiah,lanjut Umi, pemberlakuan visa progresif juga menjadi salah satu faktor menurunnya minat umroh. Visa progresif adalah biaya tambahan visa sebesar 2.000 Riyal Saudi untuk jamaah yang pernah melaksanakan umrah pada tahun sebelumnya.

Kebijakan Pemerintah Arab Saudi tersebut mulai berlaku sejak Oktober 2017 atau 1938 H. Sehingga, jika seorang jamaah pernah melaksanakan umroh pada 1938 H, maka akan dikenakan biaya tambahan visa jika umroh lagi pada 1939 H. “Sekarang jamaah jadi semakin berpikir. Melihat kurs rupiah ditambah penambahan biaya visa progresif,” tutur Umi.

Hal yang sama disampaikan Marketing PT Lintas Jaya Optima Teguh Heri Prasetyo. Menurut dia anjloknya nilai tukar rupiah cukup berdampak pada menurunnya jamaah umroh. Akibatnya penurunan minat berangkat umrah mencapai sekitar 20 persen.

“Selain kurs, sekarang Pemerintah Arab Saudi juga mengajukan banyak syarat,” katanya yang juga menyebut terkait visa progresif.

Tapi Prasetyo optimis antusias masyarakat untuk umroh tetap tinggi. “Kalau sudah diniatkan ibadah pasti ada rezeki dan jalan ke sana,” katanya.

Karena itu, Prasetyo mengimbau masyarakat yang berniat melaksanakan umroh untuk pandai menabung serta menganggarkan uang saku. Masyarakat juga harus jeli melihat promo-promo menarik dari agen travel agar tidak mudah tertipu.

Sebelumnya Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementrian Agama DIJ Noor Hamid mengingatkan terkait lima pasti supaya tidak tertipu biro umrah. Yaitu pasti bironya resmi, pasti program layanannya, pasti tiket dan jadwal pesawatnya, pasti hotel dan akomodasinya dan pasti visa-nya.(cr9/pra/zl/mo2)