JAKARTA – Hari kedua Rakernas LDII didatangi sejumlah tokoh. Salah satunya Prabowo yang memberikan pembekalan kepada peserta Rakernas LDII.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam memaparkan fokus kegiatan LDII yang sekaligus menjadi aspirasi warga LDII untuk dijadikan program pembangunan para capres.
“LDII terdapat di 34 provinsi dan 514 DPD kabupaten/kota. Jumlah pesantren kami sejumlah DPD kabupaten/kota. Para dai kami berdakwah hingga ke Australia, Asia, Eropa, hingga Kongo,” ujar Abdullah Syam.
Dia berharap para peserta yang berjumlah 1.500 orang ini bisa mendengar pemaparan Prabowo, mengenai tantangan yang dihadapi bangsa sekaligus solusi.
Dalam pemaparannya, Prabowo menukil buku yang dia tulis Paradoks Indonesia: Negara Kaya Raya, Tetapi Masih Banyak Rakyat Hidup Miskin. Dia menyebut kekayaan alam tak bisa menyejahterakan rakyat, karena elite politik lebih mementingkan kepentingannya sendiri, di atas kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan rakyat.
“Seluruh mineral yang ada untuk mendukung Indonesia sebagai negara industri terdepan, namun semua bahan-bahan itu justru diekspor. Orang-orang hebat di Indonesia tak dimanfaatkan kemampuannya sehingga negara ini rugi,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, elite politik adalah siapa saja yang menjadi pimpinan, termasuk dirinya. Prabowo menyatakan, dia juga pernah menjadi bagian yang negara ini ketika menerapkan ekonomi neoliberal. Namun dampak buruk dari ekonomi neoliberal menyadarkannya, bahwa kekayaan yang dimiliki oleh segelintir orang tak akan menetes kepada orang lain.
Menurut Prabowo, kini negara-negara maju seperti AS justru menolak neoliberalisme. Setelah kalah dengan ekonomi Tiongkok, AS tak mengakui lagi pasar bebas. Dia menyontohkan Amerika yang bersemboyan America Great Again! Yang memproteksi sumberdaya alam dan penyediaan lapangan kerja untuk rakyat AS.
Menurut Prabowo, dia tak membenci swasta, namun negara harus lebih berperan. Selama 73 tahun merdeka, neraca perdagangan Indonesia hingga 2012 menguntungkan Indonesia. Hanya saja US$ 300-an miliar uang swasta tak masuk lagi ke Indonesia. Tapi disimpan di luar negeri.
Prabowo menegaskan, segala masalah bangsa sudah siberikan solusinya oleh para pendiri bangsa. Menurutnya, solusi itu ada dalam UUD 45 pada pasal 33 yakni sebesar-besarya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Prabowo lalu menyebut, salah satu warga LDII yang bisa menanam singkong, yang satu singkong memiliki berat di atas 100 kg. Bila mampu menanam 100 pohon bisa memperoleh 1.000 kg. Singkong-singkong ini bila diubah menjadi etanol, dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar.
“Saya yakin negara mampu berdiri di atas kaki sendiri. Negara kita sangat kaya. Negara yang berpijak pada kepentingan nasional, kepentingan rakyat Indonesia itu yang kita utamakan,” ujar Prabowo. (ila)