GUNUNGKIDUL- Pemkab Gunungkidul menjadikan penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2017 kategori Tempat Berselancar Terpopuler se-Indonesia sebagai modal untuk mengembangkan wisata bahari. Bekerja sama dengan Dinas Pariwisata (Dispar) DIJ dan Dispar Gunungkidul, Wediombo Surf Society kemarin Sabtu hingga Minggu (27-28/10) menggelar kompetisi surfing. Event bertajuk Wediombo it’s good to sea you ini diselenggarakan di Pantai Wediombo, Jepitu, Girisubo.
Yang berbeda, event kali ini jauh lebih semarak dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, kompetisi surfing kali ini bertaraf seminasional. Sebanyak 34 peserta dari berbagai daerah di Indonesia unjuk gigi. Seperti Jakarta, Banten, Pacitan, Banyuwangi, Bali, Pangandaran, Batu Karas, hingga Mentawai.
”Tahun lalu pesertanya hanya 20 orang,” jelas Ketua Panitia Tugiyanto di sela kompetsisi surfing.
Dijelaskan, kompetisi terdiri dari tiga kategori perlombaan. Yaitu, open division, under 16, dan women division. Tugiyanto memerinci, 20 peserta mengikuti open division, 10 peserta under 16, dan 4 peserta meramaikan women division.
”Sabtu merupakan babak penyisihan dan semi final. Hari ini (Minggu, Red) adalah babak final,” ujar Tugiyanto melihat kondisi gelombang relatif bersahabat.
Menurutnya, kompetisi ini tidak sekadar sebagai ajang silaturahmi antarkomunitas surfing. Lebih dari itu, juga memperkenalkan olahraga surfing di Gunungkidul.
Kepala Dispar Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, ombak di Pantai Wediombo cocok untuk surfing. Paling baik dibanding pantai lain di Gunungkidul.
”Wediombo masuk tempat terpopuler untuk surfing di Indonesia versi API (Anugerah Pesona Indonesia),” katanya.
Dia berharap kompetisi surfing menjadi event tahunan di Pantai Wediombo. Dengan begitu, bisa menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sebagai instansi yang bertanggungjawab pada sektor perkembangan pariwisata, Asti berkomitmen bakal terus berinovasi. (gun/zam/by/mo2)