JAKARTA – Nilai tukar rupiah yang semakin terpuruk, situasi ekonomi yang ‘sontoloyo’ dan rekrutmen tenaga kerja yang lebih banyak dari asing, menjadi salah satu alasan terbentuknya jaringan relawan Jaringan Anak Bangsa Untuk Kedaulatan Rakyat, Prabowo-Sandi (Jangkar-PAS). Untuk mewujudkan ajang pemilu yang jujur, adil, dan transparan.

Itu dikatakan Koordinator umum Jangkar PAS Salman Dianda Anwar saat deklarasi Relawan Jaringan Anak Bangsa Untuk Kedaulatan Rakyat, Prabowo-Sandi (Jangkar-PAS) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (27/10).

Dalam deklarasi nasional yang dihadiri dari perwakilan masing-masing provinsi di tanah air itu, Jangkar PAS optimis akan mencapai target secara nasional sebanyak 33 juta orang untuk memenangkan Capres Cawapres nomer urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga S Uno.

Koordinator Jangkar PAS DIY Fahmi Rosyadi menyampaikan, deklarasi tersebut memberikan energi dan motivasi teman-teman relawan di daerah untuk bergerak dengan cepat. “Memanfaatkan waktu lima bulan ini untuk menyusun jejaring relawan sampai tingkat RT dan rumah tangga demi mengejar target 33 juta suara untuk PAS,” tegasnya.

Jangkar-PAS memiliki prinsip gerakan ‘Pemilih adalah Relawan, Relawan adalah Pemilih’. Dengan prinsip ini JANGKAR akan mendorong pemilih Prabowo-Sandi sebagai pemilih aktif yang akan memantau proses pilpres di lingkungan masing-masing. Untuk pendanaan, Salman akui yang terkumpul sejauh ini berasal dari swakelola dan swadaya relawan. Karena dirinya tidak ingin membebani pemimpin ke depan dengan biaya politik jelang Pilpres 2019. “Sudah 1,5 bulan yang lalu relawan Jangkar-PAS terbentuk, relawan pemilih dan tidak dibayar,” paparnya.

Menurut dia tugas Jangkar PAS juga ada di tingkat TPS untuk menjaga TPS agar tidak jebol sampai penghitungan, dan akan dibantu oleh Tim IT yang akan membuat database jaringan. Untuk kegiatan lain dan bisa lihat dan gunakan secara optimal. “Disini banyak mantan aktivis, ada pak Jenderal, dan seluruh Provinsi hadir disini, dan ini wakil-wakilnya dari seluruh nusantara dan perubahan akan hadir di bumi Indonesia,” jelasnya. (sce/pra/er/mo2)