JOGJA – Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) DIY memberikan bantuan kepada mahasiswa asal Palu Sulteng yang sedang menempuh kuliah di Jogja. Mereka adalah yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami. Masing-masing empat mahasiswa dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan delapan mahasiswa dari Universitas Sanata Dharma (USD).

Ketua INTI DIY Antonius Simon mengatakan, bantuan senilai Rp 60 juta ini langsung dari INTI Pusat, sebagai wujud kepedulian dan rasa prihatin atas kondisi yang menimpa Palu Sulteng. INTI DIY juga membuka dapur umum di wilayah Bintaran tepatnya di depan Asrama Mahasiswa Sulteng.

“Banyak mahasiswa yang kehilangan keluarganya sehingga sumber daya keuangan mereka terputus. Kami tergerak untuk membantu karena tidak ingin hal ini mengganggu keberlangsungan dan kelancaran studi mereka,” sambung Simon saat penyerahan bantuan di Kampus I USD beberapa waktu yang lalu (11/10). Bantuan diterima langsung oleh Kepala LKM USD Br. Yohanes Sarju, SJ., MM.

Sekretaris INTI DIY yang juga Dosen Fakultas Bisnis UKDW Frista, SH. SE. M.S.Ak menyampaikan, setelah Pengurus Masa Bakti 2018-2022 dilantik (4/10), INTI DIY langsung bergerak dengan program kerjanya, utamanya yang bersifat social. “Sebagai wadah anak muda memulai dan mengembangkan bisnis, dan mempertemukan pelaku usaha, akademisi dan juga anak muda yang kreatif, dibentuklah Jogja Enterpreneur Forum,” jelasnya.

Jogja Enterpreneur Forum dirintis pasca Talkshow Membangun Jiwa Wirausahawan Muda Untuk Mewujudkan Generasi Emas yang menghadirkan Walikota Jogjakarta 2001-2011 Herry Zudianto, Presiden Direktur PT. Putera Mataram Mitra Sejahtera Tjia Eddy Susanto, dan Senior Business Consultant Accelera Institute Frans Leo. (*/pra/er/mo1)