SLEMAN – Kapolda DIJ Brigjen Pol Ahmad Dofiri berkomitmen dalam pemberantasan tindak terorisme. Meskipun fungsi polda hanya mem-back up Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Terkait terduga teroris yang ditangkap di kantor distributor Kebab Turki di Godean, Sleman, Kapolda menduga Isa Abdulah Azam,18, masuk jaringan kelompok Jawa Barat (Jabar). Sempat tersiar kabar Isa menjadi bagian aksi bom Thamrin, Jakarta. Kendati demikian, Dofiri enggan berkomentar tentang hal itu.
“Kewenangan informasi tetap oleh Densus 88,” jelasnya kemarin (13/12).
Yang terpenting saat ini, imbau Kapolda, masyarakat tak perlu panik. Dofiri memastikan Jogjakarta aman dan kondusif. Bukan pusat kegiatan terduga teroris. “Masyarakat harus lebih cermat dan waspada terhadap lingkungan sekitar. Kalau ada hal yang mencurigakan segera laporkan,” pesannya.
Di mata kawan-kawannya Isa dikenal sosok pendiam. Pria asal Indramayu, Jabar, itu juga tidak komunikatif. “Sosoknya tidak nyeleneh. Sebelum ditangkap Densus 88 dia kerap membicarakan kaidah dan hadis,” ungkap Prapti,40, pemilik warung makan di depan kantor Kebab Turki, Godean.
Saat ditangkap Isa sedang berada di warung Prapti. Saat itu Isa sedang akan makan siang. Belum selesai memilih lauk tiba-tiba didatangi beberapa pria. Sempat berdialog, Isa lantas dibawa orang-orang yang belakangan diketahui sebagai anggota Densus 88.
“Saat saya tanya mereka mengaku dari kepolisian. Isa disebut masuk daftar pencarian orang (DPO) dari Jawa Barat,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, Isa diringkus anggota Densus 88 Selasa (11/12) sekitar pukul 15.15. Kepala Depo Kebab Turki Area Jogjakarta Solo Muhammad Gilang Syarifudin turut menjadi terperiksa. Namun, bersama empat terperiksa lainnya Gilang diperbolehkan pulang malam harinya. “Gaji Isa sempat ditahan karena tidak punya KTP. Jadi mau ngurus susah,” ungkapnya. (dwi/yog)