BANTUL – Bagi warga yang tinggal di wilayah perbukitan harus meningkatkan kewaspadaan. Menyusul tingginya intensitas hujan. Berdasar data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, selama tiga hari terakhir terjadi tiga insiden tanah longsor. Terbaru, di RT 02 Dusun Mojosari, Srimartani, Piyungan.
”Lainnya di RT 05 Dusun Mojosari, Srimartani, Piyungan dan di RT 03 Dusun Sanggrahan I, Muntuk, Dlingo,” jelas Manager Pusdalops BPBD Bantul Aka Lukluk Firmansyah di kantornya, Kamis (3/1).
Aka melihat tanda-tanda longsor di tiga wilayah itu serupa. Ditandai dengan munculnya rekahan tanah. Titik rekahan semakin melebar setelah diguyur hujan dalam waktu cukup lama. Seperti longsor di RT 02 Dusun Mojosari. Sejak lima hari terakhir, warga sudah melihat titik rekahan. Dari itu, Aka mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan. Terutama yang tinggal di wilayah perbukitan. Meski, sebagian di antaranya telah terpasang early warning system (EWS).
”Ada penambahan dua EWS. Satunya di Desa Srimartani. Satunya lagi di Desa Mangunan,” ucapnya.
Tanah longsor di RT 02 Dusun Mojosari terjadi kemarin dini hari. Tebing setinggi sembilan meter longsor setelah diguyur hujan hampir semalaman. Meski tidak menyebabkan kerusakan parah, longsornya tebing itu mengancam rumah Solikhin. Lantaran titik longsor persis di depan rumahnya.
”Lebar longsoran sekitar 12 meter,” ucap Solikhin.
Pria paro baya ini telah melihat tanda-tanda longsor sejak beberapa hari terakhir. Ada beberapa titik rekahan di halaman rumahnya. Namun, dia tidak menyadari bahwa rekahan tanah itu adalah tanda-tanda longsor.
”Sudah ada retakan-retakan kecil lima hari lalu. Namun hanya saya tindas pakai kaki, tanah kembali normal. Tak ada pikiran akan longsor,” ungkapnya.
Menurutnya, longsor kali ini bukan kali pertama. Tebing di depan rumahnya itu tahun lalu pernah longsor. Persisnya saat siklon tropis Cempaka. Namun, dia bersama warga sekitar berinisiatif memperbaikinya. Dengan membangun talud baru.
”Habis Rp 80 juta saat itu,” sebutnya.
Guna mengantisipasi rekahan tanah semakin melebar, Solikhin memasang terpal di bagian titik longsor. ”Biar tidak kena air hujan,” tambahnya. (cr6/zam