BANTUL – Gelombang laut di pantai selatan tidak bersahabat. Ketinggian gelombang laut sejak beberapa hari terakhir tinggi. Saking tingginya, gelombang laut di pantai selatan Minggu (6/1) memakan korban. Itu menyusul kecelakaan (laka) laut di Pantai Parangtritis dan Pantai Samas.

Dari informasi yang diperoleh, laka laut di Pantai Parangtritis terjadi sekitar pukul 13.30. Empat wisatawan dari Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah digulung ombak saat mandi di sekitar bibir pantai. Tiga di antaranya berhasil diselamatkan Tim SAR Pantai Parangtritis dan nelayan. Mereka adalah Malik Sadikin Nugroho, 26; Saryono, 20; dan Bambang Irawan, 18. Rekan mereka, Prasetyo, 18, tenggelam.

”Semuanya terseret arus palung,” jelas Humas Kantor Basarnas DIJ Pipit Eriyanto. Hingga kemarin petang, tubuh Prasetyo masih dalam pencarian.

Menurutnya, personel tim SAR sebenarnya telah memberikan peringatan kepada wisatawan. Terutama, wisatawan yang nekat bermain air atau mandi di sekitar bibir pantai. Namun, tidak sedikit di antara mereka yang mengabaikannya. Tak terkecuali empat wisatawan asal Karanganyar, Jawa Tengah, itu.

”Patuhi anjuran tim SAR setempat dan papan larangan,” pintanya.

Belum usai pencarian di Pantai Parangtritis, personel tim SAR dan Basarnas dikejutkan dengan laka laut lainnya. Perahu nelayan terbalik diterjang gelombang tinggi di Pantai Samas. Kronologinya, perahu jukung Baru Mukti 05 sekitar pukul 14.00 akan berlabuh. Apes, sebelum sampai di bibir pantai, perahu dengan tekong Gareng, 37, dan anak buah kapal (ABK) bernama Yuli Faska, 25, itu dihantam gelombang tinggi hingga terbalik. Keduanya terpental dan tenggelam.

Namun, tim SAR Pantai Samas hanya berhasil menyelamatkan satu di antaranya. Yakni, Yuli Faska, warga Srigading, Sanden. Hingga kemarin petang, tubuh warga Bugel, Kulonprogo, itu masih dalam pencarian.

Menurut Pipit, Basarnas menerjunkan dua tim untuk melakukan pencarian. Atas pertimbangan keamanan, proses pencarian dibatasi hingga pukul 18.00.
”Untuk pencarian malam tidak ada, hanya pemantauan sekitar lokasi. Pencarian lanjut pagi harinya,” tambahnya.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Aka Lukluk Firmansyah mengatakan, gelombang laut di pantai selatan memang tidak bersahabat. Mengacu informasi dari Badan Meteorologi Klamotogi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta, gelombang laut di pantai selatan sejak akhir Desember cukup tinggi. Ketinggiannya sekitar 1,5 meter hingga tiga meter.

Guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, kata Aka, BMKG telah meminta nelayan untuk berhenti melaut.

”Juga meminta wisatawan tidak bermain air laut,” katanya. (dwi/cr8/fn)