SLEMAN – Erasmus Huis yang merupakan pusat kebudayaan Belanda memberikan ruang untuk pelaku seni berkolaborasi. Tak hanya seniman, musisi, dan pelaku kesenian lainnya, tetapi juga ada program untuk photo journalist mengeksplorasi kemampuannya yang kemudian dituangkan dalam sebuah pameran.

Menurut Deputy Head/Manager Erasmus Huis J.J.M Joyce Nijssen, untuk acara tahun ini dimulai dengan menghadirkan kelompok tari dari Belanda yang akan tur dari 11-19 Januari. Menariknya, dalam kegiatan yang diadakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) ini mengundang anak-anak yatim piatu.

KUNJUNGAN REDAKSI: Deputy Head/Manager Erasmus Huis J.J.M Joyce Nijssen bersama rombongan saat berkunjung ke Radar Jogja. (LINDA ANJAR/RADAR JOGJA)

”Erasmus Huis mengundang dan menfasilitasi anak-anak dari beberapa Panti Asuhan,” jelasnya saat berkunjung ke Kantor Radar Jogja, Rabu (16/1).

Kelompok tari ini adalah De Stilte. Kelompok ini merupakan penari khusus untuk anak-anak. Sehingga tepat jika Erasmus Huis mengundang anak-anak dari beberapa panti asuhan di Bantul, Sleman, dan Jogja untuk melihatnya.

Sementara itu, Erasmus Huis sendiri merupakan pusat kebudayaan Belanda yang aktif dan memberikan ruang bagi seniman dan kelompok seni di Indonesia untuk ikut pula berkolaborasi. Tak hanya fokus pada music saja, tetapi juga pada seni yang lain. (ila)