BANTUL – Ini peringatan bagi partai politik (parpol). Aksi konvoi sepeda motor dengan knalpot blombongan tidak menarik simpati pemilih. Sebaliknya, aksi ini justru membuat calon pemilih antipati. Lantaran mengganggu kenyamanan warga dan pengguna jalan. Seperti aksi konvoi usai peringatan Hari Lahir Ke-46 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rabu (16/1).
”Suaranya berisik. Kasihan yang punya anak bayi,” keluh Darul Khasanah, seorang warga.
Perempuan 42 tahun ini berpapasan dengan rombongan massa beratribut PPP. Saat melintas di Jalan Pramuka. Usai menghadiri acara yang digelar di Gedung Graha Santika itu, sepanjang Jalan Pramuka dipenuhi dengan kendaraan sepeda motor. Nyaris seluruh sepeda motor peserta aksi blombongan.
Sebagai warga, kepolisian maupun parpol menertibkan peserta konvoi. Agar fenomena lima tahunan itu tak mengganggu warga.
”Kenyamanan masyarakat harus diperhatikan,” ingatnya.
Ditemui usai acara, Ketua DPC PPP Bantul Hasyim Turmudzi berdalih telah melarang seluruh kader konvoi dengan sepeda motor blombongan. Larangan itu disampaikan melalui ketua laskar masing-masing.
”Kami sudah berkomitmen jangan sampai ada pelanggaran. Jangan sampai mengganggu kenyamanan warga,” dalihnya.
Dari itu, Hasyim mengklaim peserta aksi yang dikeluhkan warga itu bukan tamu undangan. Sebab, DPC juga telah mendata setiap laskar yang menghadiri acara. Dari catatan DPC, ada 30 laskar yang mendapatkan undangan. Dengan anggota sekitar 3.000 orang.
”Seluruh tamu undangan 4.000 orang,” sebutnya.
Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan berjanji bakal menindak tegas peserta konvoi kampanye. Yang menggunakan sepeda motor blombongan. Sebab, aksi konvoi itu mengganggu kenyamanan warga. Juga meresahkan pengguna jalan.
”Sepanjang acara kami kawal acaranya,” tegasnya. (cr6/fn)