JOGJA – Tertatanya ruangan akan berpengaruh terhadap psikologi penghuni rumah. Sebab, banyak kasus rumah tidak tertata dengan baik justru malah membuat mood penghuni rumah tambah buruk.
Contohnya, ketika pulang kerja seseorang bisa sedikit menghilangkan beban ketika melihat tatanan rumah yang rapi dan bersih. Bukan hanya itu, suasana ruangan yang dibuat dengan warna cerah juga bisa menambah kenyamanan ruangan.
Selain itu, ruangan yang terkesan terang membuat ruangan itu nampak lebih lega. Di samping soal pencahayaan, penambahan pernik-pernik lain juga bisa menghilangkan stres.
Saat ini banyak pilihan yang bisa digunakan sebagai dekorasi ruangan. Salah seorang arsitek Zadid A Muntoha menjelaskan pemanfaatan barang-barang bekas bisa menjadi salah satu solusi.
Misalnya, membuat kursi dari tong bekas atau ban bekas. Barang-barang tersebut menurut Zadid bisa dengan mudah didapat. “Dan harganya juga relatif lebih murah,” ujar Zadid.
Menurutnya, limbah itu tidak semerta-merta langsung dipakai. Tentu ada proses. “Itu untuk mempercantik, bisa dengan dicat ulang, atau bisa juga dipadukan dengan kain,” bebernya.
Memang, saat ini masyarakat dituntut untuk lebih kreatif dalam hal perkembangan zaman. Pemanfaatan limbah itu juga sebagai gerakan cinta lingkungan dalam hal mengurangi limbah. “Itu juga sebagai cara ekonomis untuk memperindah ruangan,” katanya.
Dia mencontohkan, botol bekas. Barang yang dianggap sebelah mata itu nyatanya bisa menjadi hiasan dinding yang cantik. “Seperti botol kaca, tinggal isi pasir pantai dan bunga, dan jadilah dekorasi cantik yang membuat ruangan nampak natural,” bebernya.
Bahkan, bohlam bekas pun bisa menjadi hiasan yang cantik. Caranya, dengan mengecat bohlam tersebut. “Itu nanti tinggal kreativitas masing-masing,” sambungnya.
Masih banyak lagi barang bekas yang bisa dijadikan hiasan. Seperti sprei bekas yang bisa dijadikan cover untuk sova. Kemudian CD bekas yang bisa dijadikan tirai. “Pakaian bekas pun bisa dijadikan hiasan, tinggal kreativitas masing-masing,” tegasnya. (har/din)