GUNUNGKIDUL – Hujan deras disertai angin kencang memicu sejumlah kerusakan bangunan dan infrastruktur di wilayah Kecamatan Semin dan Gedangsari Gunungkidul. Tak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian tersebut namun nilai kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul hujan yang berlangsung pada Rabu sore hingga malam (30/1). Sekitar pukul 18.30 pohon jati tumbang mengenai rumah milik Sumanto, warga Padukuhan Kayoman Rt09/02, desa Serut Gedangsari. Kemudian jam 19.30, rumah milik Tugiman,54, di Padukuhan Serut Rt02/01 ,desa Serut Gedangsari juga rusak tertimpa pohon jati.

Kemudian di wilayah Kecamatan Semin terjadi tanah longsor. Menyebabkan mobilitas warga terganggu karena hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki. Kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintas lantaran jalan tertimbun material tanah dan batu. Titik longsoran sendiri tepat berada di Padukuhan Mandesan 03/16 Desa Semin.

“Longsor terjadi sekitar pukul 15.00, tidak ada korban jiwa namun akses warga terganggu karena masih dalam proses gotong royong menyingkirkan marerial longsoran,” kata Ketua BPBD Gunungkidul Edy Basuki Kamis (31/1).

Menurut dia di wilayah Gunungkidul memiliki tujuh kecamatan rawan longsor yakni Purwosari, Gedangsari, Patuk, Nglipar, Ngawen, Semin dan sebagian Ponjong. Dinyatakan rawan longsor, karena kondisi geografis berada di pegunungan. “Untuk meminimalisir terjadinya korban luka maupun jiwa, deteksi longsor (EWS) dipasang di 30 titik,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Gedangsari Imam Santoso mengatakan, wilayahnya terdiri dari tujuh desa. Sebagian besar penduduknya tinggal di lokasi berbahaya karena berada di lereng bukit. Setiap datang musim penghujan selalu ada kejadian tanah longsor.

“Kami terus mengimbau kepada masyarakat agar peka dengan pertanda alam. Jika hujan deras berlangsung lama hendaknya mencari tempat aman,” kata Imam Santoso. (gun/pra/tif)