Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) diadakan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif. Adapun tujuan dari Germas ini dalam rangka menurunkan beban penyakit menular (PM) dan penyakit tidak menular (PTM). Baik kematian maupun kecacatan.
“Germas juga menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit serta pengeluaran kesehatan,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY Nur Sasmito saat Sosialisasi Germas yang diadakan Dinas Kesehatan DIY di Balai Desa Tirtorahayu, Galur, Kulonprogo, Senin (11/2).
Diingatkan, prinsip dari pelaksanaan Germas adalah kerja sama multisektor. Germas dimulai dengan tiga fokus kegiatan. Yakni aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, mengonsumsi sayur dan buah serta mengecek kesehatan secara rutin dan berkala.
“Itu sebagai bentuk deteksi dini terhadap penyakit tidak menular (PTM),” terang Nur Sasmito.
Lebih jauh dikatakan, dewasa ini masyarakat cenderung lebih suka mengonsumsi makanan cepat saji, serba praktis dan menyukai makanan yang mengandung lemak. Selain itu kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda dan minuman manis. Kebiasaan lain yang jarang dilakukan adalah aktivitas fisik seperti olahraga atau jalan kaki.
Akibat kurang melakukan aktivitas olahraga membuat sebagian masyarakat sering terkena penyakit. Sekarang ini terjadi pegeseran dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular yang mengakibatkan kematian. Misalnya seperti obesitas, kanker paru, jantung, gangguan pencernaan, stroke dan kerusakan organ tubuh lainnya.
Beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran pola penyakit. Jika dulu PM merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan, saat ini bergeser. PTM memiliki proporsi utama. Ini menjadi fenomena di negara berkembang seperti Indonesia.
Kondisi tersebut, terang Nur Sasmito, terjadi akibat perubahan pola hidup masyarakat. Pola hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang tidak baik menjadi pemicu terjadinya PTM.
“Karena itulah penting dan perlunya Germas,” katanya.
Germas menjadi suatu tindakan sistematis dan terencana oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat demi meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan Germas agar kesehatan terjaga. Tetap produktif, lingkungan bersih dan biaya berobat berkurang. Sasaran Germas adalah seluruh lapisan masyarakat. Termasuk individu, keluarga dan masyarakat agar mempraktikkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Aktivitas fisik merupakan langkah pertama dari Germas. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka dan mengakibatkan pengeluaran energi. Aktivitas fisik dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
“Batasi kegiatan banyak duduk seperti menonton TV, main game dan komputer. apalagi ditambah dengan makan makanan kudapan yang manis, asin dan berminyak,” sarannya.
Aktivitas fisik dapat dilakukan di sekolah oleh siswa dan guru seperti melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran. Bermain saat istirahat, memperbanyak kegiatan berjalan.
Jika di rumah melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, berkebun, dan menemani anak bermain. Sedangkan bagi mereka yang bekerja di kantor, maka dapat melakukan peregangan di sela-sela jam kerja. Memperbanyak kegiatan berjalan.
Mengonsumsi sayur dan buah sangat penting. Sajikanlah sayur dan buah dalam menu sehari-hari baik untuk di rumah, di sekolah, di tempat kerja dan untuk semua anggota keluarga.
Manfaatkan buah dan sayur lokal yang tersedia di pasar. Batasi makanan yang mengandung gula, garam dan minyak serta perbanyak air putih. “Untuk kesehatan sebaiknya cucilah tangan sebelum makan. Termasuk saat makan buah,” lanjut dia.
Agar kesehatan terjaga, periksalah secara rutin. Mengcek tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol dan tes darah lengkap di laboratorium. Sebaiknya periksa kesehatan setiap enam bulan sekali.
“Saat ini tersedia banyak pos pembinaan terpadu (posbindu) yang membantu masyarakat mengecek tekanan darah, menimbang berat badan, mengecek gula darah dan kolesterol. Dari pengecekan itu diharapkan masyakarat bisa mengenali sedari dini rekam jejak kesehatannya,” ungkap anggota dewan asal Galur, Kulonprogo ini. (kus/riz)