JOGJA – Kesembuhan orang sakit tidak hanya dengan obat-obatan resep dari dokter saja. Tapi juga perhatian dari orang di sekitarnya. Itu dilakukan RS Panti Rapih Jogja dalam rangka memperingati hari orang sakit sedunia.
Unit Pastoral Sosio Medik FX Juarto mengatakan, peringatan hari orang sakit sedunia dilakukan dengan berdoa bersama. Pasien yang beragama Katolik mengikuti perayaan Ekaristi di Kapel Panti Rapih, Senin (11/2). Bagi pasien non Katolik dipersilakan berdoa menurut kepercayaan masing-masing.
“Yang Katolik diberikan kitab suci Injil. Yang muslim kami berikan tasbih dan buku doa muslim, juga umat agama yang lain,” jelasnya.
Peringatan hari orang sakit sedunia awalnya dimulai pada tahun 1992 oleh Pasu Yohanes paulus 2. Tujuannya adalah gereja memberikan perhatian khusus dan istimewa kepada orang-orang sakit.
“Sekali lagi tujuannya adalah memberikan perhatian secara istimewa kepada orang sakit,” jelasnya. “Kami yakin bahwa perawatan orang sakit itu yang dibutuh kan tidak hanya pelayanan medis tetapi juga holistic, mulai dari Bio, psiko, sosial dan spiritual. Aspek spiritual kita berikan dalam kesempatan sekarang ini,” tambahnya.
Pasien yang hadir dalam kegiatan ekaristi merupakan pasien yang beragama Katolik dan keluarganya. Itu pun pasien yang memiliki kekuatan untuk datang ke Kapel Panti Rapih. Meski tiduran di atas bed atau di kursi roda. Setiap pasien juga didampingi pelayan kesehatan masing-masing.
“Harapannya bagi pasien sendiri diteguhkan dikuatkan dalam iman dan harapan, karena kami yakin jika mereka punya harapan yang kuat itu akan disembuhkan,” tuturnya. (cr8/pra)