JOGJA – Para wirausahawan klinik, kini memiliki wadah, yakni Perhimpunan Pengusaha Klinik Indonesia (Perklin). Deklarasi dilakukan di Jogjakarta pada Sabtu (9/2).

Perklin didirikan dan disahkan Kemenkumham AHU-0015283.AH.01.07. Merupakan wadah bagi klinik-klinik sebagai sebuah unit usaha serta pengusaha klinik.

Ketua panitia deklarasi yang juga Sekjen Perklin, dr. Iwan Budhiharto mengatakan, Perklin beranggotakan para pemilik dan manajer klinik. ‘’Kami memandang para praktisi medis dan mahasiswa kesehatan sebagai calon-calon pengusaha yang mesti dirangkul,’’ kata Iwan.

Mereka merupakan generasi penerus yang harus ditumbuhkan minat kewirausahaannya. ‘’Diberi kesempatan, dibina, dan difasilitasi agar dapat menjadi bagian dari pengusaha yang mampu berkompetisi di era JKN dan globalisasi,’’ kata Iwan.

Ketua Umum Perklin, dr. Sunuhardo berharap Perklin turut memberikan kontribusi bagi pembangunan kesehatan di Indonesia.

Dalam sambutan pembuka, Dekan FK KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, SpOG (K), Ph.D menjelaskan, dari sudut akademisi, pentingnya sosio-entrepreneurship bagi para calon-calon dokter. Agar pelayanan kesehatan di level primer lebih menarik.

Sedangkan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, Dirjen Ristekdikti menandaskan, bahwa memiliki jiwa entrepreneurship merupakan keharusan di era JKN dan menghadapi persaingan global. Selain jiwa kewirausahaan, juga perlu ada inovasi-inovasi yang dilakukan oleh klinik dibahas oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D dari UGM.

Peran Perklin sebagai asosiasi faskes dinilai memiliki peran besar dalam bekerjasama dengan pemerintah dibahas oleh Sundoyo, SH, MKM, M.Hum; Ka Hukor Kemenkes RS dan Chandra Nurcahyo, Assisten Deputi Bidang Pelayanan Primer.

Acara juga diisi sesi Berbagi Antar Anggota oleh para praktisi, pengusaha klinik yang sudah berhasil memberikan inspirasi bagi anggota Perklin lainnya.

Acara diakhiri penandatanganan kerja sama antara Perklin dengan lembaga-lembaga lain, baik pemerintah maupun nonpemerintah. Di antaranya dengan Bank Mandiri dan beberapa produsen alkes.

Kerjasama tersebut merupakan wujud komitmen Perklin menyediakan ruang dan fasilitas anggotanya untuk tumbuh dan berkembang. Antusiasme peserta juga cukup besar dan penuh sesak oleh peserta.

Mereka berasal dari berbagai provinsi dan mengapresiasi munculnya Perklin. Berharap dapat menjadi wadah tepat menyalurkan aspirasi mereka. Membantu menjaga iklim usaha di bidang kesehatan khususnya klinik dengan baik. Membela hak-hak mereka, dan memberikan ruang bagi calon wirausahawan klinik. (*/iwa/by)