Ada banyak pilihan material untuk menampilkan kesan klasik sekaligus natural dekorasi interior rumah. Salah satunya, bambu.

Ya, bambu tidak sekadar dapat diolah dan dijadikan sebagai bahan bangunan, seperti reng. Batang pohon yang banyak ditemukan di DIJ ini bisa disulap menjadi berbagai ornamen. Mulai pernak-pernik alat makan, hiasan lampu, hingga pigura. Juga ada yang menjadikan anyaman bambu sebagai dinding ruangan. Bahkan, ada pula beberapa orang yang menjadikan seluruh rumahnya full berbahan material bambu.”Material dari bambu bisa menjadi nilai klasik tersendiri untuk dekorasi,” jelas Zadid A Muntoha, seorang arsitek kepada Radar Jogja, Selasa(19/2).

Kondisi ini berbeda dengan beberapa dekade lalu. Saat itu hanya warga pedesaan yang membangun rumah dengan material bambu. Selain murah, bambu di beberapa wilayah bisa diperoleh dengan gratis.

Namun, belakangan mindset itu berubah. Beberapa warga perkotaan mulai melirik bambu. Untuk mendapatkan kesan klasik sekaligus natural dekorasi interior rumah. Jamak di antara mereka yang ngebet dengan kesan natural menjadikan bambu sebagai pernak-pernik perabot rumah. Frame cermin, contohnya. Beberapa sisinya ditambah dengan potongan bambu agar tampak alami. Pun dengan perabotan rumah seperti kursi atau meja. Dipadu dengan bambu.
”Tema kamar juga bisa dengan bambu. Misalnya dengan tirai diberi bambu,” tuturnya.

Bagi sebagian kalangan, Zadid melihat, bambu tidak hanya dianggap bisa mengubah dekorasi interior rumah. Melainkan juga memiliki daya tahan yang baik plus berharga murah.
”Yang pasti, bambu juga sangat ramah lingkungan,” ungkapnya.

Menurutnya, seluruh bagian pohon bambu bisa dimanfaatkan. Mulai akar hingga ujung tanaman. Akar bambu yang memiliki serabut khas bisa dibentuk berbagai rupa. Menjadi patung binatang, contohnya. Bahkan, beberapa jenis bambu bisa dijadikan tanaman rumah.
”Menjadi hiasan (halaman rumah) yang akan menarik dan menambah kental nuansa natural,” tuturnya. (har/zam/mg2)