BANTUL – Masyarakat tidak perlu khawatir melakukan aktivitas sehari-hari di sungai. Sebab, untuk tahun ini di beberapa sungai besar di Bantul dinyatakan mengalami peningkatan kualitas air.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho mengklaim pada tahun indeks kualitas air sungai di Bantul naik dari tahun sebelumnya. Hal itu dilihat dari beberapa faktor. Seperti adanya peningkatan biota dan ekosistem di beberapa sungai.
DLH Bantul juga menjamin beberapa sungai besar telah masuk kategori aman untuk kegiatan sehari-hari. Namun, jika ingin digunakan untuk kegiatan mandi dan mencuci peralatan makan, masyarakat tetap diminta melihat kondisi air terlebih dahulu. “Kategori aman, bisa dilihat dari biota air yg ada di sungai. Kalau tumbuh dan hidup berarti aman,” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan kualitas ini tidak terlepas dari beberapa kegiatan pengendalian lingkungan yang terus ditingkatkan. Pihaknya selalu menjalankan program dengan melibatkan masyarakat. Yaitu untuk diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan. Khususnya sungai.
Selain itu, Ari mengaku pihaknya juga selalu melakukan pengawasan dengan adanya kegiatan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan. Termasuk menyoroti tentang bagaimana pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh masyarakat. Termasuk kelompok tertentu.
Dia mengatakan dalam pengelolaan limbah oleh suatu badan usaha atau sejenisnya harus menyertakan dokumen pengelolaan lingkungan terlebih dahulu. Serta pada tiap periode enam bulan sekali, pihak tersebut harus menyampaikan laporan pengelolaan lingkungan ke DLH. “Agar kami bisa memantau tentang dampak apa saja yang dihasilkan,” tegasnya.
Sebelumnya, beberapa masyarakat yang bertempat tinggal di Dusun Paduresan, Imogiri Bantul juga berinisiatif membentuk Komunitas Kali Celeng. Kepala Dusun Paduresan, Katmiati mengatakan pembentukan komunitas itu bertujuan mengingatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga sungai tetap bersih.
Katmiati berharap dengan terbentuk komunitas tersebut, Sungai Celeng tidak hanya sekadar bersih. Namun ekosistem juga bisa terjaga, karena Sungai Celeng memiliki beberapa jenis ikan khusus. ”Berdasar observasi Lestari Indonesia, ada 24 spesies ikan khas Kali Celeng,” ungkapnya (cr5/din/mg4)