JOGJA – Siswa SMP dan sederajat di Kota Jogja siap menatap pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun ajaran 2018/2019. Itu setelah dua hasil simulasi UNBK yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Jogja menunjukkan hasil memuaskan. Kendati begitu, disdik tetap berencana menggelar simulasi ketiga pada awal Maret.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP Disdik Kota Jogja Hasyim tidak mematok target khusus dengan pelaksanaan tiga kali simulasi UNBK. Disdik hanya ingin membiasakan siswa dengan berbagai soal dan suasana UNBK.
”Tujuannya hanya untuk latihan,” jelas Hasyim di kantornya Kamis (21/2).
Meski hanya latihan, Hasyim menekankan, disdik tidak merancang berbagai soal dalam simulasi dengan materi standar. Melainkan lebih sulit. Agar seluruh siswa benar-benar siap mengerjakan berbagai soal UNBK. Bahkan, disdik juga telah menerapkan sistem higher order thinking skills (HOTS) dalam simulasi kali ini. Pertimbangannya, beberapa materi soal ujian HOTS pernah disisipkan pada UNBK 2018.
”Tapi, hasilnya masih perlu dikembangkan,” ujarnya.
Melalui simulasi, kata Hasyim, disdik juga ingin mengevaluasi berbagai persoalan teknis. Terutama problem yang kerap terjadi saat UNBK. Seperti jaringan internet lemot, listrik mati, hingga ketersediaan perangkat unit komputer.
Dari pantauan disdik, ada beberapa sekolah yang berpotensi terganggu dengan pemadaman listrik. Lantaran belum memiliki genset. Namun, Hasyim berkomitmen berupaya mengantisipasi persoalan ini. Caranya berkoordinasi dengan PLN.
Persoalan teknis lain yang dihadapi sejumlah sekolah adalah minimnya ketersediaan perangkat komputer.
”Persoalan ini sudah disiasati dengan guru meminjamkan komputernya,” ungkapnya.
Dari hasil simulasi kedua diketahui, SMPN 5 Jogja berada di peringkat pertama. Hasyim menyebut hasil simulasi memang meningkat. Tapi, tak begitu signifikan.
”Kami juga memotivasi guru. Agar siswa dan guru sama-sama siap menghadapi UNBK,” tambahnya. (cr8/zam/mg1)