JOGJA – Batik ini dinamai batik becik. Terinspirasi dari sebuah rumah kuno berbentuk limasan khas Jawa yang dibangun pada awal 1900-an.  Kreasi ini menggunakan kombinasi antara satu batik tulis dan dua batik cap. Batik tulis dengan nama motif “becik” menggambarkan rumah limasan dengan beberapa pohon, buah sawo dan bunga di sekitarnya.

Ada juga pohon sawo kecik yang ditanam oleh kakek buyut di depan rumah. Adalah istilah yang diambil dari kata “sarwo becik” artinya  “serba baik”. Ini merupakan harapan dan cita cita agar penghuni rumah ini selalu dijaga dalam ketaqwaan dan bisa menebarkan manfaat kepada sesama.

Batik cap motif sipat. terinspirasi dari daun sirih. Daun dengan beragam manfaat. Empat lembar  daun sirih yang menggambarkan nasihat empat akhlaq seorang muslim kepada saudaranya.

Batik cap motif aman, terinspirasi dari bentuk canthing dan kepala canthing yang juga berbentuk sayap merupakan doa dan harapan. Bahwa dalam hidup yang sebentar ini, dengan canthing untuk menuliskan kebaikan demi kebaikan di buku amal.  Simbol sayap adalah harapan. Semoga diberikan kekuatan agar sebisa mungkin menerbangkan manfaat pada umat.

Iffah M Dewi selaku owner Sogan Rejodani mengatakan, karakter karyanya  masih konsisten dengan ‘every piece tellraktes a story’. Namun kali ini berbeda. Karena menggunakan aplikasi motif dengan gambar yang terkesan lucu dan kekanakan. Yakni berupa rumah, pohon dan aksara Jawa, dengan warna cerah namun tetap dengan ciri khas dominan hitam. “Proses kreatifnya idenya dan alur cerita sampai menemukan motif di 2019 ini,’’ jelasnya.

Dia diberi ide mengangkat cerita tentang cita-cita berkegiatan di rumah di dusun Rejodani, Sleman. Nilai-nilai kebaikan yang dimunculkan sebagai pengingat diri dan pemakai kreasinya.(sky/din/mg1)