JOGJA – Image PPP yang selama ini identik dengan partai orang tua akan mulai dihilangkan. Yaitu dengan mendekati kalangan milenial. Metode kampanyenya pun disesuaikan.

“Jangan hanya dengan pengajian atau istighosah saja, tapi juga dikombinasikan dengan pentas band atau try out,” ujar Ketua Umum PPP Romahurmuziy di sela Santiaji pembekalan pada caleg di DIJ Minggu malam (24/2).

Menurut Romy, untuk memperebutkan suara kelompok milineal dengan rebranding bertagline 01.10. Yaitu untuk memenangkan paslon 01 Jokowi-Ma’ruf. Sedangkan 10 adalah nomor urut PPP pada Pemilu 2019. Untuk menegaskan PPP bukan partai tua. Caleg diinstruksikan menjelaskan PPP juga partainya anak muda.”Jelaskan kepada milieal, Ketum PPP itu usianya paling muda dibanding ketum partai lain,” tegasnya.

Alumni SMA 1 Teladan Jogja itu menambahkan, di DIJ sendiri sebenarnya PPP tidak identik dengan partai tua. “Identiknya malah dengan kampanye dengan knalpot blombongan,” katanya.

Itu juga yang akan diubahnya. Yaitu dengan bentuk kampanye door to door. Menurut dia kampanye door to door merupakan bentuk kampanye sesungguhnya dengan mendatangi masyarakat. “Bukan saatnya lagi kampanye terbuka, tapi sekedar satu dua kali (kampanye terbuka) untuk syiar nggak masalah,” katanya.

Sedang Ketua DPW PPP DIJ Amin Zakaria mengatakan, pembekalan nantinya tidak hanya untuk caleg saja. Tapi juga pada pengurus hingga tingkat kecamatan. Mereka diminta bisa menangkap aspirasi dan harapan masyarakat.
“Kami akan membangun kepercayaan PPP sebagai saluran politik umat Islam terpercaya,” tegasnya.

Amin menambahkan untuk Pileg 2019 ini target PPP DIJ bisa mendapatkan satu kursi di DPR. “Minimal satu kursi di DPR RI. Dulu (pemilu 2014) kita dapat 94 ribu. Target kita 150 ribu. Insyaallah sudah dapat kursi,” katanya. (cr8/pra/ong)