SLEMAN – Melihat tingginya risiko bencana di Indonesia, Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indoensia (TNI) Angkatan Udara (AU) tengah merintis pendirian Bataylon Kesehaan (Yonkes). Hal itu sebagai salah satu upaya TNI AU menjadi bagian dalam menangani kesiapsiagaan bencana di Indonesia.

“Banyak terjadi bencana alam di Indonesia, karena secara geografis berada di ring of fire. Karena itu perlu ada sebuah unit khusus untuk menangangi kesiapsiagaan kebencanaan. Salah satunya lewat Yonkes nanti,” kata Kepala Subdis Yankes (Pelayanan Kesehatan) Diskes (Dinas Kesehatan) Angkatan Udara Kolonel Kes dr M. Roikhan Harowi, Sp. THT-KL, M.Kes di Arena Jupiter Paintball, kompleks Lanud Adisutjipto, Jumat (1/3).

Selain itu, pembentukan Yonkes, juga bagian program Global Health Security Agenda (GHSA). Yaitu program tingkat dunia agar setiap rumah sakit bisa menjalankan operasionalnya dengan standar standar kesehatan dunia. Menurut Roikhan, setelah Yonkes ini nanti terbentuk maka akan ditempatkan di Mabes TNI AU.

“Meski begitu nanti Yonkes akan membawahi kompi-kompi yang ada. Salah satunya kompi nubika. Nah, kompi ini khusus menangani perang-perang yang sedang ngetrend saat ini terutama mencegah perang yang menggunakan penyebaran gas-gas kimiawi beracun karena saat ini perang itu tidak hanya saling tembak saja,” ungkapnya.

Pihaknya mengakui soal pembentukan Yonkes juga menjadi salah satu agenda dalam Rapat Koordinasi Kesehatan Angkatan Udara (Rakorkesau) 2019 di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara (RSPAU) dr S Hardjolukito, Kamis (28/2). Selain itu pada rakor yang dihadiri seluruh rumah sakit dan satuan kesehatan se Indonesia di lingkungan internal AU juga membahas sejumlah agenda lainnya.

“Para peserta juga sepakat soal perkembangan industri 4.0, yaitu di masing masing rumah sakit akan terus meningkatkan kemampuan SDM yang menyesuaiakan perkembangan zaman. Itu salah satu pointnya juga,” tuturnya. (riz)