BANTUL – Harga sejumlah komoditas pokok di pasar dalam seminggu terakhir fluktuatif. Terutama berbagai jenis bumbu dapur. Cabai rawit, contohnya. Harga bumbu dapur berasa pedas ini menembus Rp 18 ribu per kilogram (kg). Padahal, harganya dua hari lalu di angka Rp 12 ribu per kg. ”Seminggu lalu harganya (cabai rawit, Red) Rp 15 ribu per kg,” jelas Minah, seorang penjual bumbu dapur di Pasar Bantul Jumat (15/3).

Harga cabai hijau juga fluktuatif. Menurutnya, harganya saat ini Rp 7.000 per kg. Atau naik Rp 2.000 dibanding sehari sebelumnya. Akibat fluktuasi harga ini, perempuan 65 tahun ini mengaku rugi. Sebab, harga kulakan lebih murah dibanding nilai jual.”Biar dagangan tetap laku, ya harus banting harga,” keluhnya.

Minah tak mengetahui persis penyebab fluktuasi harga. Dia menduga akibat musim hujan.”Kemungkinan panen cabai tergantung musim. Jadi, harga di tingkat tengkulak berubah,” tuturnya.

Harga bumbu dapur lain yang ikut naik turun adalah bawang putih. Di tingkat pedagang, harganya kemarin menembus Rp 40 ribu per kg. Padahal, tiga hari sebelumnya Rp 30 ribu per kg. Begitu pula dengan harga bawang merah. Saat ini menjadi Rp 30 ribu per kg. Atau naik Rp 10 ribu dibanding sehari sebelumnya.”Dari pengepul (harganya) memang sudah segitu. Mau gimana lagi,” ucap Suryati, seorang penjual bumbu dapur di Pasar Bantul.

Surjati, seorang petani membenarkan bahwa musim hujan memengaruhi produksi tanaman. Tak terkecuali tanaman bumbu dapur. Suplai air berlebih berpengaruh terhadap buah yang dihasilkan.”Kualitasnya juga jelek dan mudah busuk. Karena kadar airnya banyak,” ucap petani asal Srimulyo, Piyungan, ini. (cr5/zam/mg4)