KULONPROGO – Bulan depan, New Yogyakarta International Airport (NYIA) ditargetkan bisa beroperasional. Berbagai persiapan sudah dilakukan. Termasuk untuk kebutuhan air.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun Kulonprogo telah menyiapkan jaringan temporer dengan kapasitas 14 liter per detik. Proses ini tinggal menunggu reservoar dari PT Pembangunan Perumahan (PP), pemasangan pipa dan existing untuk suplai menuju Ground Water Tank NYIA.

“Jaringan temporer kami ambilkan dari bendung Sapon sampai bandara sudah siap dan sudah kami siapkan semaksimal mungkin sejak awal 2018. Saat operasi penuh NYIA, kebutuhan bandara itu 60 liter per detik akan disiapkan sambil jalan,” kata Kepala PDAM Tirta Binangun, Jumantoro, Senin(25/3).

Menurut dia, sampai saat ini sudah terpasang 1.800 meter dari total 2.100 meter. Maret ini ditargetkan selesai, sepanjang tidak ada kendala dari pembangunan lain. “Karena jaringan kami juga ada crossing di underpass yang tengah dibangun PT PP, di sebelah timur juga ada pembebasan lahan untuk pelebaran jalan Daendels, kami sifatnya menyesuaikan,” jelasnya.

Ditegaskan, pihaknya atas nama Pemkab Kulonprogo juga ingin ingin ikut andil terhadap kehadiran bandara, salah satunya dengan produk air kemasan AirKu. karena pada prinsipnya peluang itu selalu ada dan bayak.

“Diantara kompetitor yang sangat banyak, dengan segmen pasar yang sama itu menjadi tantangan, AirKu harus mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegasnya.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menyatakan, AirKu tidak sekedar inovasi tetapi juga hasil merevolusi diri. PDAM dalam hal ini ditarget mampu memproduksi air minum dalam kemasan, tidak hanya sekedar air mandi.

Menurut dia, jika hanya menyuplai kebutuhan air mandi ubah saja nama PDAM menjadi perusahaan Daerah Air Mandi . AirKu telah menjawab, tidak hanya mengejar profit tetapi juga sebagai bentuk produk ideologi.

“Air itu ada disekitar kita, jangan sampai mau minum air saja harus tergantung produk asing,” ucapnya. (tom/pra/mg3)