BANTUL – Di balik paras cantik Ipda Aulia Nur Rahmah, jangan coba-coba untuk mengganggunya. Perempuan yang lahir di Jakarta, pada 6 Desember 1995 ini ahli dalam hal seni beladiri taekwondo.
Pama yang bertugas di Polres Bantul ini menekuni hobi taekwondo, terhitung sedari dia masih menginjak bangku SMP. Awal kesukaannya kepada taekwondo, karena berawal dari keinginannya untuk bisa melindungi diri.
“Dari kecil memang suka bela diri. Kebetulan ada klub taekwondo dekat rumah, jadi bisa rutin latihan,” ujarnya.
Itu yang kemudian menghantarkan Ipda Aulia menyabet berbagai penghargaan. Termasuk saat dia sudah resmi memakai seragam pengayom masyarkat ini.
Satu penghargaan yang cukup berkesan bagi dirinya adalah berhasil mendapat podium di Kejuaraan Taekwondo Kapolri tahun 2018. Dia membawa pulang satu medali perak, pada kelas kyourugi under 68 kg di Jakarta belum lama ini.
Diceritakan Ipda Aulia, sebelum mendapat penghargaan tersebut sebenarnya dia sudah empat tahun istirahat di dunia seni beladiri. Hal itu, karena dia harus menjalani pendidikan di Akpol. Tapi berkat latihan yang intens dan persiapan mental yang matang, empat tahun bukanlah masalah yang besar baginya.
Prestasi yang didapat oleh Ipda Aulia sebenarnya tidak hanya sebatas itu saja. Sebelum menjadi polwan, alumni ITB jurusan teknik pertambangan dan perminyakan ini ternyata sudah banyak menjuarai berbagai kejuaraan beladiri asal Korea itu.
Yang didapat Ipda Aulia dari taekwondo ternyata bukan hanya medali saja. Dia pun juga mendapat manfaat besar karena menekuni seni bela diri itu.
“Selain sehat juga memiliki kemampuan melawan, kalau ada orang yang mau macam-macam,” ujarnya.
Menurut dia, penting bagi semua perempuan untuk mau belajar dan memiliki keahlian beladiri. Terlebih, saat ini perempuan juga masih banyak yang menjadi sasaran kejahatan.
“Setidaknya kalau punya dasar self defense. Ke mana-mana akan merasa aman, keluarga pun juga akan percaya ketika pergi sendiri,” imbuhnya. (cr5/pra/mg3)