BLITAR – Siti Hardiyanti Rukmana, putri pertama almarhum Presiden Soeharto yang biasa disapa Mbak Tutut, mengunjungi Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Kamal, Blitar, Jawa Timur, Jumat (29/3).

Dalam kunjungannya, putri sulung Presiden Kedua RI HM Soeharto itu mengimbau agar para santri tahu politik agar tidak diarahkan oleh para oknum yang hanya akan merusak bangsa. Dalam dialog yang juga diikuti Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mbak Mamiek, Mbak Tutut juga mengatakan tahun politik akan membuat santri bisa membedakan mana hoaks atau bukan. Hoaks membuat jalinan persaudaraan pudar.

”Tahun politik akan membuat santri tidak salah langkah, pesantren itu memiliki peran penting dalam pembangunan, apalagi di zaman globalisasi ini pesantren merupakan sarana pendidikan ilmu agama dan budi pekerti,” ujar Mbak Tutut saat berdialog dengan santri Pesantren Al Kamal di Blitar bersama rombongan Partai Berkarya.

Tokoh perempuan kharismatik ini juga mengajak para santri berbuat kebaikan untuk kemajuan bangsa dan negara.

”Pesantren merupakan ujung tombak dari pendidikan di seluruh Indonesia, maka sangat penting penanaman agama dan perilaku sopan sejak dini,” kata Mbak Tutut

Dalam kesempatan itu, Mbak Tutut menyerahkan bantuan perangkat pembuatan biogas untuk Pesantren Al Kamal sebagai bagian program Pesantren Mandiri. Selain itu, buku tentang Pak Harto juga diberikan kepada pemilik Pesantren Al Kamal.

Sebaliknya, pengurus pesantren memberikan sebuah foto kenangan pemilik Pondok Pesantren Al Kamal bersama Pak Harto, kepada Mbak Tutut. Di penghujung acara, Mbak Tutut berswafoto dengan para santri. Suasana harmonis terlihat dalam kegiatan silaturahmi tersebut. Mbak Tutut berharap, silaturahmi yang dijalin dapat terus berlanjut tidak hanya saat ini saja. ”Kami mohon silaturahmi ini terus berlanjut atas rida Allah SWT,” tutupnya. (*/ila)