JOGJA – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas ) merupakan tindakan sistematis dan terencana oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Pelaksanaan Germas harus dimulai dari keluarga. Karena keluarga menjadi bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. Salah satu ruang lingkup Germas adalah peningkatan lingkungan yang bersih dan sehat.

Salah satu yang harus dilaksanakan adalah perilaku buang air besar di jamban yang sehat. Jamban sehat adalah tempat buang air besar yang dapat melindungi pencemaran lingkungan. Artinya tinja yang dibuang/dikeluarkan dari tubuh manusia tidak mencemari lingkungan dan manusianya itu sendiri.

Menanamkan perilaku buang besar di jamban sehat pada masyarakat tidaklah mudah. Terutama bagi masyarakat yang telah memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan. Di Indonesia, baru Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang telah mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Salah satu upaya memicu perilaku Stop BABS adalah menciptakan lingkungan bersih sehat (LBS). Ini agar masyarakat merasa malu mempunyai lingkungan yang sehat tapi masih BABS yang mencemari lingkungan.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna. Tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Kelembagaannya meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Dalam konteks Germas, ruang lingkup lingkungan adalah lingkungan tempat tinggal manusia.

Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat merupakan suatu upaya pencegahan penyakit dan berbagai gangguan kesehatan. Khususnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare, filariasis, tuberculosis, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), malaria, demam berdarah dengue (DBD) dan penyakit berbasis lingkungan lainnya.

Setidaknya ada lima upaya menciptakan lingkungan bersih sehat. Pertama, penggunaan air bersih. Kedua, penyehatan lingkungan perumahan/pemukiman. Ketiga. penyehatan tempat fasilitas umum. Keempat, penyehatan makanan dan minuman. Kelima, pengendalian vektor dan binatang penggangu (kecoak, tikus, lalat dan nyamuk).

Untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat tidaklah mudah. Ada beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Baik faktor alam maupun faktor manusianya itu sendiri. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pembinaan lingkungan bersih dan sehat adalah melalui advokasi pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat, fasilitasi dan motofasi pada masyarakat serta pemberdayaan masyarakat.

Advokasi adalah suatu upaya sistematis untuk mempengaruhi kebijakan. Tujuannya mendapatkan dukungan dari pengambil kebijakan dan steakholder terkait. Selanjutnya masyarakat perlu mendapatkan fasilitasi untuk mengkaji keadaan lingkungannya dan apa yang harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Dalam memberikan fasilitasi ini perlu diperhatikan metode yang digunakan. Jangan sampai dalam fasilitasi ini masyaraka merasa digurui. Usahakan masyarakat terpicu untuk melakukannya sendiri. Setelah masyarakat terpicu, lakukan pemberdayaan masyarakat secara maksimal. Pemberdayaan masyarakat dikatakan berhasil bila masyarakat telah menjadi pemimpin dalam mengatasi masalahnya sendiri.

Masyarakat merasa iklas/suka rela mengeluarkan tenaga, biaya dan pikirannya. Selain itu, upaya u memicu masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dengan melakukan lomba lingkungan bersih dan sehat ( LBS) seperti setiap tahun dilaksanakan secara nasional. Dengan masyarakat tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat, pesan Germas menjadi lebih mudah dilaksanakan.

Tahun 2019, Dusun Donoasih, Donokerto, Turi, Sleman masuk nominasi enam besar desa LBS tingkat nasional. Sudah dilakukan penilaian pada Maret 2019. Penilaian melalui verifikasi dokumen dan verifikasi lapangan oleh tim dari PKK pusat dan Kementerian Kesehatan RI. Semoga Desa Donokerto menjadi juara pertama tingkat nasional. (*/kus/mg3)