JOGJA – Kota Jogja terus mengejar capaian target Universal Health Coverage (UHC) jaminan kesehatan semesta 2019. Saat ini capaian kepesertaan warga jaminan kesehatan nasional kartu Indonesia sehat (JKN-KIS) Kota Jogja sudah melebihi target nasional. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja dr. Lana Unwanah menyebut khusus capaian di Kota Jogja untuk kepesertaan JKN tersebut hampir 100 persen.

Sampai dengan Maret lalu Dinkes mencatat sudah mencapai 99,59 persen. Padahal standar untuk mencapai UHC dari sisi kepesertaan itu adalah diatas 95 persen penduduk di suatu daerah tercover menjadi kepesertaan JKN. “Untuk mencapai ini khusus kota Jogja sudah melebihi prosentase yang telah ditentukan dari pemerintah Indonesia sejak tahun 2017-2018, artinya kami tidak ada kendala,” jelas kepada Radar Jogja Minggu (7/4).

Namun Dinkes tidak berhenti. Pemkot Jogja akan terus mengupayakan untuk mengejar sisanya yaitu 0,41 persen dapat tercover menjadi kepesertaan JKN pada 2019 ini. Salah satu upaya yang dilakukannya adalah membuat inovasi layanan seperti program Penduduk yang Didaftarkan Pemerintah Daerah (PDPD). Untuk jaminan kesehatan bagi masyarakat yang belum mendaftar peserta JKN. “Jadi kepada masyarakat yang berkeinginan dibiayai oleh Pemkot bisa menjadi peserta tersebut, tentunya syarat dan ketentuan berlaku. Tapi program ini hanya untuk perawatan kelas tiga saja,” tuturnya.

Dengan adanya program PDPD ini seluruh warga Kota Jogja diharapkan dapat menjadi peserta JKN. Dan dalam rangka untuk mencapai UHC dimana selaras yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia maupun WHO. Selain UHC atau Jaminan Kesehatan Semesta terkait dengan kepesertaan yang lain harapannya adalah akses untuk memperoleh layanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Yaitu bisa dinikmati oleh masyarakat. Namun untuk di wilayah Kota Jogja sendiri tidak menjadi kendala, “Harusnya warga Kota bersyukur karena berada di wilayah yang terjangkau, sehingga tidak menjadi masalah untuk mendaftarkan diri menjadi peserta JKN,” tuturnya.

Dia menambahkan target yang diusung itu bersamaan dengan tema peringatan hari kesehatan dunia 2019 tahun ini, yaitu terkait dengan UHC. Itu dimaknai, pada hari kelahiran badan kesehatan dunia (WHO), memiliki harapan jangan sampai ada masyarakat yang masih mempunyai kendala dalam pembiayaan kesehatan. “Karena siapapun berhak dan wajib memperoleh layanan kesehatan berkaitan juga dengan kepesertaan JKN-KIS,” tegasnya. (cr15/mg4)